Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kontroversi Surya Majapahit sebagai Lambang Kerajaan Majapahit

14 April 2020   15:25 Diperbarui: 18 April 2020   07:45 4013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surya Majapahit dari Candi Simping (Riyan Damma)

Ganesha Karangkates tang berciri Tantra Bhairawa, menandkan dari zaman Singhasari | dokpri
Ganesha Karangkates tang berciri Tantra Bhairawa, menandkan dari zaman Singhasari | dokpri

Lambang  Matahari

Jika ditelusuri, sebenarnya Lambang Kerajaan zaman Majapahit tersurat dengan jelas di Kitab  Nagara Krtgama, karangan Mpu Prapanca. Kala itu, di tahun 1359 M,  Prabu Hayam Wuruk ke Lumajang, berangkat dalam rombongan besar. Diikuti  hampir seluruh kerabatnya yang menjadi raja-raja di tanah Jawa. 

"Tahun Saka Sasangkanagarawi -1281 (1359 M), bulan Bhadrapada (Juli -Agustus) pada bulan terang purnama, Baginda Raja Rajasa Nagara bertamasya ke Lumajang menikmati keindahan alam. Semua Raja Jawa serta Permaisuri dan abdi menyertai Baginda Raja dengan naik kereta, pejabat-pejabat se Majapahit terutama Menteri, Pendeta, Raja , Pujangga Besar juga ikut" (Nagara Krtagama pupuh 17.9 )

Masing-masing Raja Jawa yang ikut dalam rombongan berderet-deret dengan rombongan masing-masing. "Walaupun jumlah kereta tak terbilang, namun mengelompok dengan tanda berbeda-beda, dan lagi berjalan berderet-deret dengan lambang berbeda untuk masing-masing pemimpinya" (Nagara Krtagama Pupuh 18.2)

Dari uraian Prapanca ini, kesimpulan awalnya, semua rombongan mempunyai tanda dan lambang yang berbeda satu dengan lainnya. Lalu Prapanca melanjutkan di Nagara Krtagama Pupuh 18.3 dengan menuliskan:"Semua Kereta Baginda Pajang bergambar lukisan  matahari yang indah. Adapun kereta Baginda Raja Lasem semua bergambar Lembu Putih gemerlapan. . baginda Raja Daha keretanya bercirikan ADaha Kusuma Mas mengkilat, terutama pula Baginda Raja Jiwana semua keretanya bercirikan gringsing lobeng luwih.     


Lalu, bagaimana dengan lambang kereta Baginda Raja Majapahit? Digambarkan oleh Prapanca sebagai berikut: 

Ndan sang sri tikta wilwa  prabhu sakata nira sankya cihnanya wilwa, gringsing  lobheng lewih laka  padha tinulising mas kajangnyan rinengga, salwirning punggawa mwat binihaji nguniwehiswari sudewi, sakweh ning peka bharyya sakata nika sinang pangharep ning sapanta (Riana 2009: 127)

"Kereta Maharaja Majaphit amat megah bercirikan gambar buah maja, kain gringsing lobeng lewih merah berhias lukisan mas tirai dan tabirnya.........(Nagara Krtgama Pupuh 18.4).

Berdasarkan berita Prapanca itu, maka, Prof. Slamet Mulyana, dalam bukunya  Menuju Puncak Kemegahan menyatakan:  Kereta yang dikendarai sang Prabu mempunyai cihna, yakni tanda pengenal. Tanda pengenal itu sama  nilainya dengan lambang negara. Dasar dari lambang berupa  pola gerinsing merah (gerinsing lobbeng lewih laka), lambangnya: buah maja (wilwa). Beliau menyebut lambang kerajaan ini sebagai Rajasa Lancana. (Slamet Mulyana: 2006:59).

Dari uraian singkat di atas, jelaslah bahwa simbol/ logo/ lambang Matahari bukanlah Lambang Kerajaan Majapahit. Bukan Rajasa Lancana.  Hayam Wuruk menandai keretanya dengan Simbol buah Maja (wilwa)! Pertanyaannya, apakah raja sebelumnya juga memakai simbol yang sama. Sangat sukar saya menjawabnya, lantaran saya bukan arkeolog atau sejarawan, he he he.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun