Mohon tunggu...
Taufiq Rilhardin
Taufiq Rilhardin Mohon Tunggu... lainnya -

Taufiq Rilhardin lahir di jakarta tanggal 29 april 1978 dan sekarang tinggal di meruya selatan, kembangan, jakarta barat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Susah tidur (Insomnia)

15 Juni 2012   01:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:58 1702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa penyakit fisik seperti diabetes melitus (penyakit gula), penyakit pembesaran prostat, penyakit infeksi paru-paru yang menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit non-infeksi paru-paru yang menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma bronkiale, nyeri pada kondisi medis umum (akibat luka operasi, luka trauma karena kecelakaan, kanker, penyakit peradangan menahun yang menyebabkan nyeri),pasca stroke, gangguan jalan napas berhubungan dengan kelainan anatomi atau infeksi di Telinga Hidung Tenggorokan.

Penyakit Jiwa. Hampir semua kondisi gangguan kejiwaan bisa mengalami kesulitan tidur. Gangguan cemas, depresi, skizofrenia, gangguan waham, gangguan somatoform, gangguan penyalahgunaan zat narkotika dan gangguan lainnya bisa menyebabkan kondisi kesulitan tidur. Pada praktek sehari-hari di klinik psikiatri, pasien dengan kesulitan tidur paling banyak adalah dari kalangan pasien dengan gangguan jiwa ini.

Kebiasaan. Tidur adalah sesuatu yang mengikuti pola perilaku manusia. Maka tidur bisa dikondisikan. Pasien perlu mempunyai kebiasaan tidur yang baik terutama dalam pengaturan waktu tidur. Usahakan tidur jika sudah mengantuk dan tidur tidak lebih dari tengah malam.

Usia. Usia semakin lanjut biasanya akan berhubungan dengan semakin meningkatnya angka kejadian insomnia.

Tidur seharusnya dicapai dalam keadaan normal. Pasien dengan gangguan tidur perlu mendapatkan pengobatan dengan tujuan memperbaiki fungsi tidur normalnya. Jadi, tujuan pengobatan bukan untuk membantu pasien tidur dengan memberikan obat-obatan untuk tidur, tetapi obat bertujuan untuk memperbaiki fungsi tidurnya agar tidur tanpa obat atau tidur normal tercapai. Pada awal-awal terapi, pasien terkadang harus menggunakan obat apalagi jika insomnianya bukan merupakan masalah primer melainkan sekunder akibat kondisi gangguan jiwa lainnya.

Untuk itu, dasarnya harus diperbaiki dulu sehingga kondisi insomnianya tidak berulang. Kalau hanya menggunakan obat untuk membantu tidur tanpa menggunakan obat untuk mengobati dasar penyakitnya maka akan percuma. Selain itu pengobatan non-farmakologis (bukan dengan obat) diperlukan. Biasanya hal ini berhubungan dengan kebiasaan tidur dan makanan serta kegiatan yang berhubungan dengan tidur. Modifikasi gaya hidup sering diperlukan agar membantu proses tidur yang baik. Semoga bahasan singkat ini bisa membantu. (Sumber :  http://health.kompas.com/read/2012/05/21/16294353/Sulit.Tidur.dan.Ketergantungan.Obat.Tidur)

Setelah saya membaca tentanng penyakit susah tidur atau insomnia akhirnya semakin sedikit bertambah pengetahuan saya mengenai insomnia yang kebanyakan hal tersebut disebabkan oleh penyakit kejiwaan untuk teman teman yang membaca tulisan saya semoga kualitas tidurnya sehari hari lebih bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun