Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Guys, Ini Bedanya Orang Tulus dan Orang Hipokrit

8 Juni 2021   07:07 Diperbarui: 8 Juni 2021   11:54 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri (dibuat di canva)

Kita bergaul dengan siapa saja (tentunya yang mau gaul dengan kita), tapi ada kalanya kita menemukan orang-orang yang rada nyeleneh. Nyeleneh dalam artian macam-macam. Kadang kelewat atraktif, kadang beda depan beda belakang, dsb. Atau malah kita sendiri yang seperti itu menurut orang lain?

Siapa pun menginginkan hubungan yang tulus, entah sebagai teman, tetangga, maupun kerabat. Sayangnya tidak selalu kita mampu mendapatkannya. Ada orang yang terlihat tulus, ternyata hipokrit. Aku lebih suka menyebut hipokrit daripada munafik.

Sebab munafik (menurutku) lebih mengarah ke iman seseorang. Siapalah aku yang bisa tau isi hati orang lain sampai berani memvonis. Selain soal istilah, kamu bisa membedakan antara orang hipokrit dan tulus dari daftar berikut, tanpa harus menilai orang lain.

Mawas diri saja, apakah kita termasuk yang agak, lumayan, atau tergolong sangat hipokrit?

Baca juga: 10 Pekerjaan Rumah Tangga yang Bisa Dilakukan Anak-anak

1. Orang hipokrit hanya menghormati orang yang punya kekuasaan, sementara orang yang tulus menghargai siapa saja.

Ayo cek, apakah kamu tergolong orang yang gampang silau melihat orang yang tampak "lebih"? Kita-kita kaum biasa tak perlu khawatir pada orang seperti ini, mereka tidak mengincar kita.

2. Jika seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain, si hipokrit cenderung mengkritisi "saingannya" agar terlihat lebih baik. Sedangkan orang tulus tak sungkan memuji "lawannya".

Normalnya orang tak suka dibanding-bandingkan sih, terlepas ia lebih baik atau tidak. Mana ada manusia yang sama di dunia ini. Yang membandingkan saja kurang kerjaan.

3. Orang hipokrit suka menggosip kapan saja, sementara orang tulus lebih suka mengungkapkan pendapat.

Sayangnya, semua kita suka gosip. Kita? Aku aja kali, ya.

4. Para hipokrit sangat murah hati pada mereka yang memberi keuntungan baginya. Sedangkan orang tulus berbuat baik tanpa pamrih.

Saat senang, kamu sulit menemukan orang yang tulus. Tunggu masanya jatuh. Hidup itu berputar kan? Pada masa terpuruk, barulah ketauan mana sahabat yang sebenarnya.  

5. Orang hipokrit suka memamerkan prestasi serta membagikan kisah sukses di mana saja. Sementara orang tulus lebih fokus meningkatkan skill mereka, alih-alih membanggakan keberhasilan yang sudah diraih.

Beda lagi jika seseorang membagikan pengalaman sukses untuk memotivasi orang lain. Biasanya hal ini diikuti dengan aksi membantu orang lain secara konkret, bukan sekadar manas-manasin.

6. Kaum hipokrit bekerja keras untuk memengaruhi orang lain. Orang tulus dengan mudah bisa mendapatkan hati banyak orang, sehingga orang cenderung mengikutinya tanpa diminta.

Ketulusan itu ibarat cahaya yang memancar, secara fitrah kita menyukainya tanpa dipaksa. Sekali kita menyadari orang yang tampak "bersinar" ternyata dusta belaka, selamanya kita menjauhinya. True?

Baca juga: Hipokrit? Bisa Jadi Psikopat!

7. Kekhasan orang hipokrit, mereka banyak bicara dan suka mengumbar janji. Orang tulus tidak muluk-muluk, namun ucapannya bisa dipegang.

Saking banyak bicara, seorang hipokrit lupa pernah berjanji apa saja pada siapa saja. Karena otak manusia cenderung menghapus hal-hal yang tidak penting, maka orang hipokrit selalu lupa pada janjinya. Karena memang ia tidak menganggap itu penting. Sebaliknya, orang yang tulus sangat menjaga integritas. Ia tidak akan melakukan hal yang ia tidak suka jika itu terjadi padanya.

8. Orang hipokrit berusaha keras untuk mendapatkan perhatian orang. Sedangkan orang-orang yang tulus justru tak tertarik menjadi pusat perhatian.

Selain berusaha memengaruhi orang lain, si hipokrit juga merasa perlu mendapat perhatian banyak orang. Sementara orang tulus lebih suka menikmati hidup daripada sibuk mencari perhatian.

Yuk, koreksi diri!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun