Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

(Bukan Sinetron) "Tukang Bubur Naik Haji" dan Inspirasi Menabung

22 Juli 2018   22:30 Diperbarui: 22 Juli 2018   22:24 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: infoperbankan.com)

Sumber wikipedia menuliskan, Tukang Bubur Naik Haji The Series (TBNH) adalah sinetron Indonesia yang disiarkan di RCTI mulai 28 Mei 2012 hingga 7 Februari 2017. Sinetron ini merupakan perkembangan dari serial film televisi Maha Kasih dengan episode "Tukang Bubur Naik Haji".

Barangkali tak ada yang menyangka sinetron ini akan sukses besar menarik perhatian pecinta tayangan sinetron tanah air hingga menorehkan banyak keberhasilan sekaligus mampu melewati pencapaian tayangan sinetron lain.           

Pada tanggal 27 Februari 2013, sinetron ini mampu melewati sinetron "Anugerah" dengan 473 episode. Tanggal 29 April 2013, sinetron ini berhasil mengalahkan "Islam KTP" dengan 558 episode, sehingga "Tukang Bubur Naik Haji" merupakan sinetron dengan episode terbanyak ke-3 di Indonesia.

Tak berhenti sampai disitu, pada 25 Juni 2013, sinetron sudah mengalahkan "Putri yang Ditukar" dengan 676 episode, sehingga TBNH sudah menempati peringkat kedua. Akhirnya, pada 28 Desember 2013 sinetron ini mengalahkan "Cinta Fitri" dengan 1002 episode, sehingga berhasil menempati peringkat pertama dari daftar sinetron dengan jumlah episode terpanjang.

Tanggal 7 Februari 2017, sinetron ini akhirnya tamat sebagai sinetron dengan jumlah episode terbanyak sepanjang sejarah pertelevisian di Indonesia dan selama hampir 5 tahun sejak penayangan perdana.

Inspirasi menabung

Sesuai judul film, salah satu kisah menarik dalam film ini diperankan oleh tokoh Bang Sulam, seorang pedagang bubur ayam yang penyabar dan selalu tersenyum. Berkat ketekunan dan keikhlasannya, akhirnya ia bisa naik haji dan memperbesar usaha bubur ayamnya.

Secara rasio akal manusia, barangkali kisah tentang Bang Sulam mungkin kurang masuk akal atau istilahnya "cuma kisah sinetron". Ya, kita akui terkadang ada kisah-kisah di sinetron yang terkadang kurang masuk akal atau minimal tidak sesuai dengan kondisi riil di kehidupan nyata masyarakat.

Siapapun paham, bahwa untuk berangkat haji ke tanah suci, butuh biaya yang tidak sedikit. Jika sekadar punya usaha kecil dengan keuntungan uang ribuan apalagi recehan, sepertinya hampir mustahil untuk mewujudkannya, kecuali ada keajaiban, misalnya ada orang tiba-tiba berbaik hati untuk memberangkatkan.

Namun ternyata, anggapan itu keliru. Pada setiap musim keberangkatan haji, media massa banyak mengangkat kisah tentang "orang-orang kecil" yang berhasil mewujudkannya lewat usaha dan kegigihan yang ulet serta mandiri yaitu: Menabung.

Situs detik.com misalnya, mengangkat kisah pasutri penjual tebu di Jombang yang akhirnya berangkat haji setelah menabung selama 14 tahun. Pasangan suami-istri tersebut adalah Abdul Chamid (59) dan Muchlisah (51), warga Dusun Kembeng, Desa Kepuhkembeng, Peterongan, Jombang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun