Mohon tunggu...
Sono Rumekso
Sono Rumekso Mohon Tunggu... -

Life is about helping and serving others.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Israel Harus Dibenci?

31 Juli 2014   19:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:46 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

AGRESI militer Israel di jalur gaza layak untuk dikecam sebagai tragedi kemanusiaan. Seluruh dunia bersuara keras atas agresi militer ini, termasuk di Indonesia. Beberapa kali unjuk rasa dilakukan untuk mendorong Pemerintah Indonesia melakukan upaya agar Israel mengakhiri agresi militernya yang telah memakan korban ribuan orang baik orang dewasa, ibu-ibu dan anak-anak yang tidak berdosa.  Tidak kalah brutal atau bahkan lebih brutal dari Israel adalah serangkaian bom bunuh diri yang dilakukan para militan Islam baik di Timur Tengah, di Afrika maupun di Pakistan dan Bangladesh.  Yang terakhir adalah peristiwa yang agaknya sedikit luput dara indera kita.

Israel adalah negera kecil dengan penduduk lebih sedikit dari penduduk DKI Jakarta, hanya sekitar 8.5 juta jiwa. Mayoritas agama di Israel adalah Yahudi. Penduduk beragama Muslim sekitar 16 %. Secara persentasi penduduk Muslim lebih banyak di Israel dari pada pemeluk Kristen di Indonesia yang hanya sekitar 10-15 %. Tidak ada kerusuhan antar etnis atau SARA di Israel, meskipun mayoritas penduduknya adalah Yahudi.

Israel adalah negara terdepan di wilayah Asia Barat Daya dalam pembangunan ekonomi dan indsutri. Kekayaan Israel kalah dari Arab Saudi dan Qatar karena dua negara ini merupakan negara penghasil minyak terbesar di dunia. Namun, dalam konservasi air dan penggunaan panas bumi, Israel merupakan negara yang mempunyai peringkat teratas di dunia. Sumber daya alam Israel sangat terbatas, tetapi intensifikasi pembangunan di sektor pertanian dan industri membuat Israel mampu berswasembada pangan. Bahkan mampu mengekspor sayur-sayuran dan buah-buahan (Indonesia kebanjiran impor buah dari negara lain).

Dalam bidang pendidikan, angka harapan untuk sekolah di Israel paling tinggi di Asia Barat Daya setingkat Jepang di Asia. Pemerintah Israel mempunyai program wajib belajar untuk anak bermumur tiga sampai 18 tahun. Belum lagi di bidang industri dan militer yang tentu juga sangat maju dan unggul beberapa langkah dari Indonesia.

Ada banyak hal yang bisa dipelajari Indonesia dari Israel. Misalnya, dengan sumber daya alam yang terbatas namun bisa memanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan rakyat. Pemenuhan pendidikan bagi warga negara sampai umur 18 tahun, bagaimana meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, pengelolaan tanah pertanian, pemanfaatan sumber energi dan air dlsb.

Sayangnya Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Alasan yang lebih bersifat 'sentimen agamawi' dibandingkan alasan-alasan politik, ekonomi dan sosbud yang jauh lebih banyak manfaatnya.  Indonesia lebih sering mengutuk apa yang dilakukan Israel, tetapi terdiam melihat beragam aksi bom bunuh diri yang juga menelan korban orang-orang muslim yang berbeda aliran. Sikap Indonesia terhadap ISIS yang melakukan pembantain di Irak dan Siria tidak kelihatan.


Dalam konteks geopolitk, Israel memang kejam, berperang dengan sipil bersenjata yang disebut hamas yang 'dilindungi' Palestina. Tapi dalam konteks sosial budaya, Indonesia tertinggal jauh dari Israel. di Indonesia, perampasan terhadap hak beragama orang lain banyak terjadi di beberapa tempat, termasuk se-agama tetapi berbeda aliran. Dan Pemerintah tidak berbuat apapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun