Kejadiannya di desa Sendangharjo Kecamatan Brondong Lamongan, Jawa Timur dan beberapa desa.
Sejak bulan Maret-Mei 2022 ada 27 sapi mati mendadak milik 13 orang.
Sampek hari ini belum ada tindakan pencegahaan.
Menurut praktisi peternak, Mat Iskan, ini bukan sekedar penyakit kuku dan mulut, tapi wabah yang harus segera direspon oleh pemerintah.
Kejadian 1 kandang ada Sampek 3 ekor bersamaan
Mat Iskan, memohon adanya perlindungan dari pemerintah baik Provinsi maupun kabupaten. "Karena sampai hari ini belum ada tanda-tanda upaya yg serius," tandasnya.
Usul saya, kata Mat Iskan, ada penelitian sebab musababnya karena belum pernah terjadi kejadian seperti saat ini.Â
"Dulu ada istilah penyakit ngorok itu mendadak tapi gak sampek banyak, terus ada vaksinasi sapi. Sekarang gak ada," protes petani melon ini.
Mestinya infrastruktur maupun supra struktur pemerintah disiapkan untuk menghadapinya.
Ada kepala Dinas, ada pemerintah Desa. Di lembaga akademik ada fakultas peternakan. Ada tenaga kesehatan hewan.Â