Mohon tunggu...
Rani Palupi
Rani Palupi Mohon Tunggu... -

saya adalah yang ingin belajar menulis di kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Sampai Jogja Macet!!!

19 Februari 2015   02:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:55 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yogyakarta sekarang ini sudah maju dalam transportasi yang digunakan oleh warga Yogyakarta. Dulu yang digunakan masyarakat untuk melaksankan aktivitas yang memerlukan waktu tempuh yang lama maka mereka memerlukan transportasi, transportasi yang digunakan seperti sepeda ontel, becak, andong untuk yang menggunakan mobil, sepeda motor masih sedikit yang menggunakannya. transportasi yang digunakan seperti diatas pastinya ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi udara serta tidak akan menimbulkan kemacetan. Orang dulu masih banyak yang melakukan aktivitas di luar rumah menggunakan sepeda ontel. Setiap pukul 6 pagi masyarakat Yogyakarta yang berangkat beraktivitas seperti berangkat sekolah, berangkat kerja dan tidak memandang muda maupun tua mereka menggunakan sepeda ontel, becak dan andong. Orang-orang yang menggunakan sepeda ontel biasanya mereka ramah karena setiap berpaprasan dengan pengguna sepeda ontel mereka saling menyapa.

Dulu hampir semua anak-anak yang berangkat sekolah menggunakan sepeda ontel. Hanya orang tua yang kaya yang bisa membelikan sepeda motor dan sepeda motornya pun tidak seperti sekarang ini mereka hanya dibelikan sebuah motor yang biasa saja tetapi untuk sekarang jika tidak dibelikan motor yang ternama atau terkenal maka mereka akan malu sama teman-temannya. Bukan hanya anak-anak yang berangkat sekolah saja tetapi untuk orang-orang yang berangkat bekerja mereka juga menggunakan sepeda ontel meskipun jarak yang ditempuh oleh mereka sangat jauh dan lama. Mereka tetap mejalankaninya dengan semangat. Sungguh saya sangat salut kepada mereka yang melakukannya tanpa putus asa. Tetapi untuk sekarang hanya satu dari sepuluh orang yang mau melakukan seperti yang dilakukan oleh anak-anak dulu. Karena zaman yang serba modern dan instan ini mereka tidak mau bersusah payah dahulu. Yang dahulu mereka butuh waktu yang lama untuk berpergian tetapi sekarang hanya dengan menggunakan waktu yang tidak lama untuk berpergian karena mereka menggunakan sepeda motor dan mobil. Dengan banyaknya yang menggunakan sepeda motor dan mobil di Yogyakarta ini membuat jalan macet dan banyak polusi. Kemacetan di Yogyakarta ini terjadi saat berangkat sekolah dan berangkat kerja sekitar pukul 7 sampai 10 pagi. Serta saat pulang sekolah dan pulang kerja. Kemacetan itu terjadi dikarenakan banyaknya kendaraan yang di miliki dan digunkan oleh masyarakat Yogyakarta.

Dengan kemacetan yang terjadi di Yogyakarta ini bisa saja membuat para wisatawan merasa tidak nyaman. Agar Yogyakarta tidak macet saat jam-jam tertentu maka adanya suatu pembatasan kendarana atau diterapkannya suatu peraturan untuk siswa siswi SMP dan SMA untuk mengguanakan sepeda ontel atau yang rumahnya jauh maka manfaatkan angukatan yang telah tersedia jika orang tuanya tidak sibuk maka antar jemput degan orang tua. Dengan pembatasan kendaran ini akan mengurangi kemacetan dan polusi udara di Yogyakarta yang sekarang ini suhu udara di Yogyakarta semakin panas. Dan dengan adanya suatu peraturan untuk siswa-siswi SMP dan SMA dapat sedikit mengurangi kendaran dijalan raya dan dengan begitu juga akan mengurangi kecelakan yang terjadi pada anak SMP dan SMA.

Saya berharap semoga Yogyakarta ini menjadi seperti dulu yang masih banyak orang-orang yang bersepeda, tanaman yang hijau, tidak panas seperti sekarang ini, orang-orangnya yang ramah agar suatu keasrian Yogyakarta ini tetap ada. Dengan begitu para wisatawan akan kembali lagi ke Jogja karena mereka kangen dengan keasrian kota Yogyakarta, keramahannya masyarakat Jogja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun