Mohon tunggu...
Steve 09
Steve 09 Mohon Tunggu... lainnya -

iqro`

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Koin Kuno Ottoman Dijadikan Perhiasan Kalung

14 Januari 2015   05:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:11 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1421163044942914152

Setiap kali berwisata ke suatu daerah baik di dalam ataupun luar negeri  hal yang sering terpikirkan adalah membawa oleh-oleh. Mengunjungi pusat perbelanjaan adalah salah satu hal yang lazim dilakukan ketika niatan untuk membawa oleh-oleh begitu menggelora.

Di Eropa salah satu hal yang menarik bagi saya adalah toko emas dan perak yang menjual koin-koin kuno. Berbagai macam jenis koin terpampang di situ. Model koin kuno juga bermacam-macam. Ada yang murni koin dan adapula yang sudah disulap sedemikian rupa menjadi kalung, cincin dan anting. Kadar kandungan emas koin-koin kuno tersebut bermacam-macam. Untuk emas mulai dari 850/1000 karat hingga 986/1000 dan untuk perak mulai dari 500/1000 hingga 999/1000. Untuk perak murni  yang kadarnya tinggi (murni) 999/1000 sulit ditemui kecuali koin modern dalam ukuran oz.

Adapun harga koin-koin tersebut masih standar bahkan bisa dibilang hanya dinilai dari nilai intrinsiknya saja bukan dari sisi numismatiknya, mungkin karena di toko-toko emas dan perak banyak yang menjual.

Salah satu sisi menarik dari oleh-oleh koin emas ataupun perak itu adalah pelajaran tentang sejarah. Setelah memiliki koin emas itu, timbul keinginan untuk membaca-baca hakikat koin emas tersebut. Ilmu baru tentang sejarah Ottoman didapatkan dan ketertarikan untuk membaca sejarah yang lain muncul. Sisi menarik lainnya adalah bisa memberikan koin emas itu sebagai hadiah kepada istri atau ibu atau anak.

Koin Ottoman tahun 1223 hijriyyah (sekitar tahun 1808)

( Gambar dari foto koleksi pribadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun