Mohon tunggu...
Philips Kabelen
Philips Kabelen Mohon Tunggu... Insinyur - Sebagai Pengamat kehidupan sosial budaya, politik, keamanan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Asal daerah NTT, ADONARA. Mahasiswa s1 Teknik Perminyakan Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melahirkan Pemimpin yang Populis, Berintegritas, dan Cerdas Secara Intelektual

26 Juli 2014   12:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:11 3472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14063252871962089681


  1. Apa itu pemimpin yang populis, berintegritas, dan cerdas secara intelektual?
  2. Bagaimana menjadi pemimpin yang populis, berintegritas dan cerdas secara intelektual?

III.PEMBAHASAN

POPULIS

Populis berkaitan dengan paham populisme. Populis berasal dari bahasa romania “populis” yang artinya adalah rakyat serta bahasa latin “popus” yang sama artinya dengan populis. Populisme dalam prakteknya adalah segala upaya untuk meyakinkan Rakyat entah itu mengenai pemerintahan berjalan yang kotor atau kurang dapat mewakili rakyat, menghilangkan Gap antara si kaya-raya dan si miskin dari goa hantu, dan Populisme sering dikaitkan dengan penyelamat negara.  Dalam hal penghilangan Gap antara kaya dan miskin Populisme sendiri tidak lepas dari pemikiran-pemikiran mengenai sosialis.
Sosialisme (Marx), lahir dari beberapa cendekiawan untuk membela nasib para                pekerja. Karya terkenal yang berawal dari pemikiran Marx atau Lenin ini dapat dikatakan adalah dasar dari populisme itu sendiri. mari kita perhatikan beberapa asumsi atau kata kunci dalam memahami apa itu Populis,  yaitu:


  • Membela hak-hak kaum Proletar.
  • Sosialisme adalah paham mengenai masyarakat yang lebih umum.
  • Sosialis merupakan hasrat dan gerakan untuk membangun masyarakat yang adil dan        bebas.
  • Hak milik pribadi harus dihapuskan.

  • Marxisme juga adalah Sosialis tapi tidak semua Sosialis adalah Marxis

Ada juga beberapa pengertian lain tentang populisme, yaitu :


  • Populisme adalah “sosialisme yang muncul dalam negara agraris terbelakang yang sedang mengalami masalah modernisasi” (Andrzej Walicki, 1968)
  • Populisme “pada dasarnya adalah ideologi rakyat kecil pedesaan yang terancam oleh serbuan kapitalisme industri dan finansial” (Peter Worsley, 1967)
  • “Populisme menyatakan bahwa kehendak masyarakat itu sendiri merupakan yang tertinggi diatas semua standar yang lain” (Edward Shils, 1956)
  • Populisme adalah “Kredo atau gerakan yang didasarkan atas premis utama bahwa ‘nilai moral’ yang paling baik itu terletak pada rakyat sederhana yang merupakan mayoritas besar, dan pada tradisi kolektif mereka” (Peter Wiles, 1967)

Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai pemimpin yang populis adalah pemimpin yang pro rakyat kecil (optin for the poor). pemimpin yang populis lahir dari pengikut atau benar lahir dari bawah (bottom-up). Karakteristiknya adalah bahwa dia sangat dekat dengan bawahannya, mengetahui apa yang menjadi permasalahan bawahan atau pengikutnya serta sangat peka dalam membantu menyelesaikan masalah yang diderita oleh pengikutnya tersebut.

INTEGRITAS

Integritas berasal dari  bahasa Latin  integer; incorruptibility , firm adherence to a code of especially moral a acristic values, yaitu , sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.

Integritas bukan hanya sekedar bicara, pemanis retorika, tetapi juga sebuah tindakan. Bila kita  menelusuri karakter yang dibutuhkan parah pemimpin saat ini dan selamanya mulai dari integritas, kredibilitas dan segudang karakter muliah yang lainnya-pastilah akan bermuara pada pribadi agung manusia .

Integritas berarti  mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Seseorang yang memiliki integritas pribadi akan tampil penuh percaya diri, anggun, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang sifatnya hanya untuk kesenangan sesaat. Siswa yang memiliki integritas lebih berhasil ketika menjadi seorang pemimpin, baik pemimpin formal maupun pemimpin nonformal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun