Mohon tunggu...
phany hermawati
phany hermawati Mohon Tunggu... -

Funny.....kuat..penuh semangat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tolong Jangan Potong Hak Kami

21 Oktober 2011   09:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebut saja Perusahaan " S" , Perusahaan "P" dan Perusahaan "H", mereka bertiga bergerak dalam bidang elektronik. Status yang tidak jelas pada perusahaan " S " yang awalnya dibeli oleh " P " dan sekarang dijual ke " H ". Penuh kebingungan untuk kebanyakan karyawan terutama karyawan yang sudah puluhan tahun kerja di perusahaan " S " tersebut. Merka menyakan bagaimana status kami karena sampai saat ini belum ada kejelasan yang berarti untuk mereka, mengajukan pesangon dengan hak yang sesuai tanpa potongan apapun.

Di lain pihak management menyiapkan pengacara untuk karyawan2nya apabila ada kendala bisa membantu. Para atasan mereka berunding untuk menemukan jalan keluar yang baik untuk anak buahnya dan untuk diri mereka masing2. Tapi sayangnya masih juga blm mendapatkan putusan, miris sekali karyawan yang lainnya. Mereka menunggu dengan ketidakpastian dan berharap para atasan dapat membela hak mereka sampai berhasil.

Tapi tanpa mereka ketahui bahwa management telah menyiapkan sesuatu untuk para utusan buruh itu, ya sesuatu yang bisa dibilang iming2 untuk dapat meredam emosi masing2 anak buah mereka. Management memberikan Gadget yang lumayan canggih untuk tiap atasan tapi tanpa alasan yang jelas. Dalam benak saya untuk apa gadget itu?kenapa diberikan pada saat seperti ini?padahal setau kami omzet bulan ini saja tidak mencapai target  tidak ada alasan yang kuat untuk mereka memberikannya.Yaa mereka para karyawan hanya bisa berdoa dan berserah diri semoga para utusan itu tidak terpengaruh oleh iming2 sang penguasa perusahaan. Kasian sudah terlalu banyak perilaku zalim di dalam perusahaan ini sayangnya management tidak mengerti dan mungkin tidak mau tau tentang mereka.

Semangat untuk teman-teman semua...tetap tabah ikhlas ya Pak... Bu...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun