Mohon tunggu...
Melina Purnomo
Melina Purnomo Mohon Tunggu... FREELANCE WRITER -

i am a freelancer writer, musician and a financial consultant.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sudah Sepantasnyakah Kita Lebih Cerdas dalam Keuangan Syariah

18 Juni 2017   19:09 Diperbarui: 20 Juni 2017   14:50 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Pannelist keuangan Syariah dengan COO Kompasiana -Iskandar Zulkarnaen

Lebih dekat dengan keuangan Syariah harusnya harus bisa disesuaikan dengan situasi yang ada di Indonesia ini pastinya. Kita mau tidak mau dibukakan mata kita dari hal keseharian kita dengan yang bersyariah di sekeliling kita. Yang tidak terlepas dari hal syariah apakah kita sudah siap dengan keuangan kita masing-masing kita? Mari kita lebih mengenal lebih dekat keuangan kita sendiri sehingga kita bisa menempatkannya dengan baik. Nah untuk lebih menyikapinya OJK juga tidak luput dengan keuangan syariah yang ada di Indonesia. 

Kita diharapkan untuk dapat mendukung program syariah yang ada di Indonesia dengan tidak setengah-setengah.  OJK kali ini dengan kerja samanya yang bank Syariah yang saling mendukung dan IKMB tentunya akan berusaha berkolaborasi dengan apiknya. Berbicara lebih lanjut dalam acara flash blogging kali ini yang diadakan oleh Kompasiana dengan OJK Keuangan Syariah hari ini. 

Berbicara dengan syariah di Indonesia akan dikaitkan dengan yang namanya lifestyle atau gaya hidup yang ada di kota metropolitan Jakarta khususnya. Sudah cukuplah dana yang ada di dalam keuangan kita masing-masing sehingga kita bisa bersyariah dengan baik pastinya. apakah yang sebaliknya yang terjadi yaitu kita memaksakan apa yang seharusnya tidak syariahkan. Itu yang menjadi pr kita sebagai warga metropolitan ini? 

Memang produk syariah sudah dijejalkan dengan banyaknya di dalam benak kita sehari-harinya. Tetapi tentunya kita tetap harus menjadi arif senantiasa untuk memilah-milah produk syariah mana yang menjadi kebutuhan kita. Jika kalau tidak yang terjadi malah yang sebaliknya. Kita malah terlilit utang dengan gaya hidup yang semestinya tidak perlu kita terapkan di dalam kehidupan kita.

Syariah yang seperti apa yang semestinya harus kita terapkan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Sudahkah lembaga keuangan syariah mensosialisasikan di dalam masyarakat Indonesia pada khususnya. Ini pertanyaan krusial yang seharusnya menjadi pemerhati bagi OJK dan lembaga Syariah. Sah-sah saja sudah semakin maraknya produk syariah yang ada tetapi lagi jika dilihat bahwa pada kenyataannya belumlah semua masyarakat Indonesia yang paham dengan baiknya tentang Syariah itu sendiri. Bagaimana bisa mereka bisa mengambil produk dari syariah kalau yang sebaliknya yang terjadi mereka tidak disosialisasikan ke masyarakat Indonesia.

Syariah pun tidak tinggal diam dengan sendirinya yang  terjadi begitu juga dengan OJK mereka tetap terus meneruskan aksinya tersebut. Menurut Muhammad Touriq Deputi direktur Pasar Modal Syariah. Kita harus pandai berinvestasi dengan menggenakan moto invest itu Smart. Dalam berinvestasi kita pun harus bisa dengan cermat malah jangan menambah investasi yang tidak terpakai dengan menggunakan sesuai dengan kemampuan kita. Dikatakan lebih lanjut Siklus hidup kita harus versus dengan biaya hidup kita masing-masing. 

Dengan mencermati siklus hidup kita dengan pendapatan biaya hidup kita ; kita belajar merencanakan biaya hidup kita? Semoga dengan demikian kita tetap bisa lebih cermat lagi dengan OJK dan keuangan Syariah yang sedang disosialisasikan. Penulis berharap sepenuhnya bahwa acara yang bertema OJK Keuangan Syariah kali ini mata hati masyarakat Indoensia kali ini akan lebih dibukakan matanya dengan terus bersyariah lebih cermat lagi. 

Penulis dengan label Lebih dekat Keuangan Syariah
Penulis dengan label Lebih dekat Keuangan Syariah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun