Mohon tunggu...
Maya Asih Rohaeni
Maya Asih Rohaeni Mohon Tunggu... -

simple people

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Investasi Pendidikan = Kematian

10 Februari 2014   11:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:59 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Investasi pendidikan = kematian

Pendidikan bagi sebagian masyarakat merupakan tolak ukur dari suatu kasta. Terbukti dalam beberapa tahunkebelakang ini, hanya sebagian orang saja yang mampu untuk masuk sampai ke jenjang sekolah tinggi atau universitas. Cukup terdengar ironi, untuk negeri sekaya Indonesia. Investasi bagi sebagian orang biasa di asumsikan sebagai tabungan atau simpanan. Mungkin dalam hal ini dengan pendidikan orang akan menjadi orang yang lebih baik dalam hal pengetahuan sehingga menjadi suatu pandangan bahwa orang berpendidikan pasti orang baik. Namun rasanya masih jauh dari kata baik, terbukti bahwa koruptor kebanyakkan dari orang yang berpendidikan tinggi yang berkelas. Kebanyakan kaum kasta tinggi yang memiliki pundi keuangan akan memfasilitasi untuk pendidikan di tempat bergengsi dengan tingkat pergaulan kelas atas. Namun ironinya, masih banyak sebagian kaum marginal rendah tak tersentuh dengan pendidikan yang merupakan hak warga Negara yang di atur oleh legalitas hukum undang-undang.

Pendidikan yang dijadikan acuan bagi kemajuan/ suatu bangsa malah ternodakan oleh biaya yang mahal. Terbukti untuk masuk sekolah dengan standar baik hanya sebagian orang yang mampu saja. Dimana sekolah dengan standar baik tersebut menawarkan sebagian kelebihan dibandingkan sekolah pemerintah dengan stumpuk permasalahan yang tak ada ujungnya. Maraknya sekolah swasta bermutu semakin terlihat kasta tinggi terbentuk. Sekolah pemerintah yang memiliki banyak kelemahan dalam sistemnya.

Munculnya adaptasi kurikulum dari berbagai Negara dengan sistem Pendidikan Terbaik Di Dunia menjadi daya tarik orang tua untuk menginvestasikan pendidikan putra-putrinya dengan tuntutan biaya tinggi. Mengapa harus sekolah pribadi bukan sekolah pemerintah?. Mungkin inilah PR besar bagi pemerintah untuk menghilangkan kasta pendidikan. Adaptasi kurikulum biasa terlihat di sekolah terbaik dengan system pendidikan terbaik di dunia: Finlandia. Pendidikan Finlandia tak menawarkan mutu rendah walaupun sekolah ini di danai 30 persen dari pemerintah. Pandangan bahwa investasi pendidikan akan memajukan bangsa. Suatu bangsa maju jika pendidikan BERMUTU!. Jelas pulalah bahwa pandangan bahwa investasi pendidikan sama dengan kematian karakter.

Kematian karakter yang memisahkan kaum marginal dan kaum sosialitas. Mengapa harus membedakan pendidikan antar kaum?. Pendidikan adalah hak hidup setiap warga Negara. Pendidikan yang tidak merata antar daerah menyebabkan pandangan perbedaan kelas pendidikan.Pendidikan yang menjadi tolak ukur kemajuan bangsa masih menjadi anak tiri. Pendidikan bisa berlaku di manapun, tak terbatas tempat. Pendidikan saudara kita di daerah seharusnya menjadi perhatian pemerintah daerah yang merupakan omset daerah untuk memajukan daerahnya.

Pendidikan menjadi konsentrasi utama bagi semua untuk menjadikan Indonesia bermutu. Rendahnya perolehan Pisa dalam ajang bergengsi di dunia internasional menjadi tamparan keras dunia pendidikan. Sudah saatnya kita maju dan tak terpuruk dalam segala permasalahan personal yang ada. Buktikan pada dunia bahwa pendidikan Indonesia pantas di sejajarkan di peringkat teratas dunia. Pendidikan Indonesia pun bukan kelas rendah terbukti banyak unversitas di Indonesia yang masuk dalam jajaran kelas atas dunia. Saatnya pendidikan maju tanpa melihat berapa besarnya biaya yang harus di bayarkan.

Penulis : aktivis guru


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun