Mohon tunggu...
Lisa Ristyaningsih
Lisa Ristyaningsih Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta 2013\r\n\r\n#lagi belajar nulis#\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenapa Mapel PKn Kurang Diminati?

21 Februari 2015   00:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:48 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memberikan wawasan kepada peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan mempelajari mata pelajaran kewarganegaraan membantu kita mengetahui tentang jiwa patriotisme terhadap bangsa, plularisme bangsa, ketaatan hukum, hak asasi manusia, demokrasi, an sebagainya.
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dari tingkat SD sampai SMA memang terkesan mapel ini kurang diminati oleh para peserta didik, selain karena materinya banyak dan menuntut hafalan, kurangnya penggunaan media dalam menyampaikan materi.

Beberapa media dalam pembelajaran mata pelajaran ini di rasa kurang cocok dengan materi-materi yang ada di mapel PKn ini. Hal ini terkesan bahwa guru pkn lah yang kurang menarik perhatian siswanya, sehingga siswa merasa jenuh, bahkan ketika mata pelajaran ini berlangsung kebanyakan siswa asik ngobrol sendiri, ada juga yang tidur saat pelajaran berlangsung karena merasa sedang dibacakan dongeng oleh gurunya tersebut.
Untuk meningkatkan minat siswa dalam pelajaran pkn, lebih baiknya siswa sebagai subjek di dalam sebuah kelas, tidak hanya seorang guru yang di tuntut untuk aktif memberikan inovasi dalam penggunaan media yang digunakan sebagai bahan ajar. Siswa seharusnya aktif bergelut mengimplikasikan materi pelajaran kedalam kehidupan mereka di masyarakat.

Sebagai contoh peserta didik ikut berperan aktif dalam kegiatan sosial, politik, maupun ekonomi di dalam sekolah. Seperti menyampaikan aspirasi saat berdiskusi, ikut melakukan pemilihan umum. Selain di terapkan di sekolah, peserta didik boleh ikut serta dalam mengikuti musyawarah yang dilakukan di desa, ini bertujuan agar siswa mencoba belajar tentang struktur pemerintah desa.

Dengan mengembangakan model seperti ini maka peran pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting yang merupakan pengembangan siswa dalam membentuk karakter bangsa yang demokratis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sehingga pembelajaran pengajaran seperti ini akan mencetak generasi yang aktif, dan dapat membentuk karakter anak bangsa yang di dambakan oleh kita, Bangsa Indonesia. Namun tak dapat di pungkiri perlu juga peran pendidik membantu peserta didik untuk aktif dan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Dengan strategi menanamkan siswa sebagai subjek, diharapkan peserta didik dapat lebih gemar pada mata pelajaran pkn sehingga tujuan negara dapat tercapai dengan berlandaskan pancasila dan UUD 1945.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun