Kegiatan diklat tersebut menghadirkan pemateri internal, Dr. Irlidiya, M.Pd juga menghadirkan pemateri eksternal dari kalangan praktisi, Dr. Thamrin Paelori, M.Pd. Seorang Instruktur tingkat nasional, pemenang 66 kali lomba karya tulis dan telah menulis 33 judul buku. Dari pihak akademisi, Dr. Usman, M. Pd. Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FBS UNM. Turut memberi materi kandidat Doktor bidang Vokasi, Muhammad Yassir, S.T., M. T.
Materi-materi yang diberikan di antaranya: Literasi, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Konsep Dasar dan jenis KTI Guru, Latihan Pengembangan Ide (Gagasan Inovasi), hingga Menulis Draf Proposal Penelitian.
Guru-guru yang hadir dari berbagai jurusan baik guru produktif maupun guru normatif seperti: Teknik Komputer Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak, Multimedia, Nauitika Kapal Penangkap Ikan, Bhs. Indonesia, Matematika, Kimia, PKn dan BK. Sehingga karya tulis peserta sangat bervariasi. Hal yang membahagiakan ketika peserta telah terinspirasi dan dapat menuangkan idenya baik dalam bentuk Best Practice, Inovasi Pembelajaran, maupun Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk proposal yang siap dikembangkan.
Teknik presentasi peserta dimodifikasi dalam bentuk window shopping (belanja karya). Â Ide dasar dan tahapan pembelajarannya ditulis di kertas plano dengan mengunjungi setiap karya agar peserta saling menginspirasi. Beberapa judul yang menarik perhatian di antaranya;
" Penggunaan MIPANSI (Mind Mapping dan Diskusi) untuk Meningkatkan Motivasi Beajar Teknologi WAN Siswa Kelas XI TKJ SMKN 1 Jeneponto"
"Penerapan LIQUID (Literasi dan Quis Digital) dalam meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas XI Jurusan TKJ SMKN 2 Maros"
MIPANGSI dan LIQUID yang diolah di tempat diklat ini menjadikan diskusi makin menarik.
"Meski potensi yang dimiliki tidak terlalu besar namun, semangat peserta yang luar biasa. Dan puncaknya menghasilkan ide-ide brilian yang siap dikembangkan dan ditulis sebagai sebuah produk diklat, meski dalam waktu yang singkat. Â Ini merupakan sebuah capaian yang luar biasa" ungkap pak Dr. Thamrin mengapresiasi karya peserta.
Intinya peserta mengikuti diklat dengan antusias. Dari refleksi kegiatan ini pada umumnya menyambut gembira adanya diklat KTI ini dan berharap ada keberlanjutan.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada BPPMPV KPTK yang telah melaksanakan diklat KTI ini, alhamdulillah Allah mewujudkan impian saya, karena memang pada kenyataanya kesempatan bagi guru untuk mengikuti kegiatan seperti ini sangat terbatas apalagi kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian secara langsung khususnya bagi kami guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mata pelajaran umum seperti kami di SMK seperti terpinggirkan dalam hal kegiatan diklat karena kesempatan untuk mengikuti diklat atau pengembangan ilmu sangat terbatas dibandingkan dengan guru produktif.