Inti komunikasi adalah bagaimana orang lain mampu menangkap pesan yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Dan itu hanya terjadi ketika orang memiliki daya tangkap sesuai dengan bahasa “kaum” mereka. Oleh karenanya, kita dituntut mengerti “bahasa ibu” untuk memberitahu kepada orang yang kita ajak bicara. Karena hanya ibu yang mengerti bahasa bayinya ketika si bayi meminta sesuatu.
Begitu juga bahasa senyuman harus mampu diterjemahkan kepada siapa saja , dan lebih wajib lagi bagaimana orang lain bisa tersenyum dan merasakan kebahagiaan seperti kita. Dan pertanyaannya kemudian bagaimana orang lain bisa tersenyum dengan kita?....
Sebagai makhluk sosial, senyuman menjadi tuntutan agar kita hidup berjalan dengan seimbang. Senyuman bisa dengan harta, tenaga, fikiran, ide dan gagasan atau segala macam tindakan yang membuat orang lain bisa tersenyum.
Atasan senyum kepada karyawannya karena ia rajin dan disiplin, Si kaya senyum ketika mampu berbagi kepada fakir-miskin, rakyat bisa tersenyum ketika melihat pemerintah mampu menjalankan amanat yang diberikan, si bodoh bisa tersenyum ketika setiap pertanyaannya mampu dijawab sama sipintar dan begitu seterusnya. Dan saat ini yang menjadi tugas utama kita bagaimana “ DUNIA BISA TERSENYUM” karena kita memang tercipta pun dari hasil senyuman manis dari bapak ibu kita.
Salam dan maaf.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI