wanita dan masalah reproduksi
Wanita Dan Masalah Reproduksi– secaraalamiah wanita memiliki jaringan tubuh yang berbeda dengan laki-laki. Wanita yang meninjak remaja akan mengenal siklus haid dan setelah menikah mereka akan mengalami kehamilan dan melahirkan. Proses pengasuhan anak kini memang sudah berubah. Namun, Hanya wanita yang dapat memberikan air susupada anak-anaknya, maka hanya wanita lah yang menyusui. Adanya perbedaan alamiah ini telah mementukan perbedaan pengalaman antara wanita dan laki-laki dengan tubuh masing-masing.
Banyak wanita terganggu dengan masalah reproduksi proses alamiah tubuh mereka. Menjelang datang bulan, misalnya, mereka mengalami gangguan kecil sepert nyeri dan emosi yang labil. Tidak sedikit pula wanita yang selalu was-was saat menjalani proses kehamilan dan persalinan. Mereka bertanya, apakah sakit diperut saat datang bulan dapat membahayakan, apakah rasa mual yang pada hari-hari kehamilan merupakan indikasi dari penyakit tertentu, atau apakah saya akan melahirkan jabang bayi dengan selamat?
Pada tingkat tertentu kekhawatiran wanita dan msalah reproduksinya merupakan hal wajar. Ya, semua orang akan khawatir jika tubuhnya tidak merasa nyaman. Naming, kekhawatiran tersebut akan berbahaya jika berlebihan. Bisa jadi gangguan itu awalnya hanya proses yang normal saja, yaitu proses yang dialami semua wanita normal, namun karena disugestikan secara berlebihan akan berubah menjadi penyakit serius. Persoalannya memang bukan kekhawatiran itu sendiri, melainkan alasan kenapa kekhawatiran berlebihan itu bisa muncul.
Kekhawatiran wanita dan masalah reproduksinya yang berlebiahan dapat muncul dari beberapa faktor. Dan, salah satu faktor itu adalah ketidaktahuan mereka mengenai apa yang sedang terjadi pada tubuhnya sendiri. Kenapa wanita yang baru mengalami haid sering mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti emosi yang labil, nyeri, dan cepat lelah? Kenapa haid tidak lancar? Kenapa wanita hamil mesti mengalami morning sickness, alias mual-mual, sementara sebelumnya dirinya merasa damai-damai saja? Kenapa air susu tidak keluar ketika jabang bayi membutuhkannya? Sejumlah pertanyaan ini dikemukakan wanita. Dan mereka yang mengalami gejala-gejala ini akan berupaya mencari tindakan untuk mengatasinya.
Namun sayangnya, banyak wanita yang bertindak tidak berdasarkan pengetahuan yang memadai. Mungkin pengetahuan mereka hanya bersumber dari pengalaman mendengar dari lingkungan sekitarnya. Akibatnya, mereka pun salah mengambil tindakan dan menjadikan situasi yang dihadapinya semakin sulit. Agar hal buruk ini tidak terjadi pada wanita sangat dianjurkan untuk mengetahui organ tubuhnya beserta proses yang berlangsung di dalamnya, tentu saja cara menghadapi apabila gangguan terjadi.
Mau tau cara mengatasi beberapa gangguan yang dialami wanita dan masalah reproduksinya, tunggu lanjutan Artikel berikutnya .. hehe
