Mohon tunggu...
Bernadeta Hestya
Bernadeta Hestya Mohon Tunggu... Penulis - Terbuka terhadap perubahan, terbuka untuk belajar

Status Menikah. Pekerjaan Penulis, Pemerhati Masalah Sosial

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bereaksi di Dunia Internet Ibarat Bermain Catur

24 Mei 2021   05:45 Diperbarui: 24 Mei 2021   07:15 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Seandainya netizen bisa menurunkan jumlah sebaran berita hoaks, pasti rating kesopanan kita akan membaik. Dan ini bukan pekerjaan yang sulit, tinggal melakukan cek dan ricek dari sumber-sumber terpercaya saat menerima dan akan meneruskan berita.

Selain hoaks, berita tentang penipuan juga sangat mempengaruhi indeks kesopanan netizen. Contoh terakhir tentang kasus babi ngepet yang sepenuhnya rekayasa dan hanya bersumber dari keinginan untuk mendapat popularitas. Keinginan itu memunculkan ide membuat kronologi peristiwa yang tidak benar(megapolitan.kompas.com). Peristiwa ini sama sekali tidak mencerminkan kita yang berpegang pada Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.  

3. Jaga kata-kata dan bersikap empati

Menarik sekali apa yang dikatakan oleh Irene Kharisma Sukandar, seorang atlet catur yang menyandang gelar Grand Master Internasional Wanita (GMIW) sejak Desember 2008. Namanya viral di dunia maya saat melakukan pertandingan persahabatan dengan Dadang Dewa Kipas. 

Dalam sebuah perbincangan di suatu acara TV dengan tema Jempol Sakti Netizen Indonesia, Irene mengatakan dari pengalamannya sendiri, bahwa netizen Indonesia sangat moody. Dalam sekejap bisa berubah dari memuji jadi membully. Cepat berpikir, lambat berkata, itu jauh lebih baik daripada berkata dulu, berpikir kemudian. 

Berkaca dari profesi Irene sebagai pemain catur profesional, ia mengatakan permainan catur mengajarinya untuk berhati-hati dalam melangkah, sudah memikirkan dua tiga langkah yang mungkin terjadi akibat dari suatu keputusan yang ia lakukan. 

Demikian juga bagi netizen, sebaiknya jangan terlalu cepat menghakimi, tetapi selalu berpikir positif, dan mencari data-data dan informasi dulu sebelum bereaksi. Jangan sampai terlalu cepat bereaksi dan menghakimi, dan kemudian buntutnya meminta maaf. Peristiwa demi peristiwa seperti itu sering terjadi. Sebaiknya satu peristiwa sudah cukup menjadi pembelajaran buat kita untuk bertindak lebih hati-hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun