Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ramang dan Kesempatan Emas (40)

13 Mei 2021   22:38 Diperbarui: 13 Mei 2021   22:40 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menurut dia, dukun yang merawatnya berasal dari Kabupaten Gowa. Setiap datang dukun tersebut selalu memberi Ramang akar-akar kayu untuk diminum airnya. Bahkan pertama kali, dukun itu memberi Ramang air putih saja. Sang dukun akan selalu datang ketika kurir Ramang  menjemputnya.

Setelah kunjungan pertama 4 November, pada 13 November 1981, saya bertandang lagi ke kediamannya. Kehadiran penulis yang terakhir ini  hanya untuk mengambil gambarnya saja, setelah kedatangan kami yang pertama Ramang menolak diwawancarai. Ramang sedikit kaget ketika melihat seorang anak muda sembari menyandang tustel masuk ke rumahnya. Saya tetap memperkenalkan diri, khawatir beliau sudah lupa mengingat kunjungan pertama penulis 4 November 1981. Beliau diam beberapa saat sebelum saya membuka pembicaraan.

'Boleh saya memotret Bapak untuk dimuat di suratkabar PR,'' kata saya.

''Untuk apa diambil lagi (maksudnya foto), sudah sering foto saya dimuat,'' katanya berusaha mengelak. Saya pun menjelaskan secara mendetail. Ramang pun mengerti.

''Hanya foto saja kan?,'' tanyanya pendek seperti masih curiga saya akan mewawancarainya. Saya pun mengangguk membenarkannya.

Beberapa menit kemudian, tidak terasa beliau terbawa oleh arus  pembicaraan saya seputar hasil pertandingan sepakbola Galatama. Lalu beralih ke masalah PSM Ujungpandang.

''Apa Bapak sering mengintip penampilan dan permainan anak-anak muda PSM sebelum ke Solo itu?,'' saya bertanya yang luput dari perhatian  Ramang bahwa wawancara sebenarnya mulai berjalan.

''Sering, dua tiga kali, ketika berlatih di Stadion Mattoanging,'' balasnya.

''Apa ada harapan mereka itu bisa menjadi pemain yang bagus,'' usut saya lagi karena melihat Ramang bersedia menjawab pertanyaan..

''Ya, ada. Tetapi tidak begitu muncul dan menonjol. Untuk menjadi pemain yang bagus memerlukan waktu yang panjang,'' kata ayah tujuh anak ini.

''Lalu bagaimana sebaiknya pembinaan pemain PSM pada masa mendatang?,'' usut penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun