Dari Wasuponda ke Mata Buntu kita akan menyaksikan perdesaan Luwu Timur yang masih asri. Pohon kakao adalah pemandangan yang kerap menghiasi retina kita. Burung-burung bangau putih yang di kota tiidak mungkin kita lihat beterbangan bebas kecuali di kandang milik rumah penduduk, masih banyak kita jumpai.
Memasuki obyek wisata ini gratis, tetapi untuk kendaraan beroda empat disediakan biaya Rp 10.000 dan Rp 1.000 untuk roda dua. Masyarakat setempat memanfaatkan air terjun ini sebagai pembasah sawah-sawah mereka. Mereka tinggal menyalurkannya melalui pipa dan parit. Tidak perlu didorong, karena airnya sudah mengalir dari daerah ketinggian.
Hanya saja, berkunjung ke Mata Buntu yang padat terjadi pada hari Minggu. Penjual yang hanya satu dua di lokasi itu tentu kewalahan melayani pengunjung. Ketika saya berkunjung, penjual lagi 'libur'. Habia, saya berkunjung ke Mata Buntu juga pada bulan Ramadan. Jika hendak bersenang ria dan puas, datanglah pada saat mata menikmati air terjun dan perut anda menikmati sajian yang sesuai selera masing-masing.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI