Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Passive Income Selamatkan Diriku dengan Kemandirian Finansial Saat Pensiun

30 Juni 2025   09:08 Diperbarui: 30 Juni 2025   09:08 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
technology-hologram-illustration (sumber:  freepik.com

"If you don't find a way to make money while you work until you die"- Warrant Buffet

Fenomena yang saat ini terjadi, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) , mengakibatkan seseorang yang tak punya emergency fund, kalang kabut mencari dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Apalagi dia juga tak punya passive income sama sekali, membuat dia makin bingung kemana mencari dana sementara pekerjaan baru belum juga dapat.

Kesalahan persepsi tentang passive income juga membuat orang tak menyadari betapa pentingnya memiliki passive income. Mereka sering berpikir passive income hanya untuk mereka yang berlebih pendapatannya atau passive income direncanakan nanti saja jika sudah mendekati masa pensiun. Lebih baik persiapkan diri bangun passive income sedini mungkin sebelum semuanya terlambat.

Pengertian passive income

Jika kita dengar passive income, artinya pendapatan yang diperoleh dari investasi yaitu dividen, kupon, hak cipta atas lagu, sewa rumah atau kos. Cara kerjanya passive income , Anda tidak perlu ikut bekerja secara aktif. Namun, dana dari passive income akan mengalir dan menambah pundi-pundi Anda.

Mungkin Anda masih tidak percaya , kok bisa begitu? Jika begitu enak saja, Anda langsung berpikir jika demikian Anda ingin cepat-cepat punya passive income.

Manfaatnya passive income

Kesadaran tentang manfaatnya passive income harus dibangun sejak dini dan sebenarnya mudah jika kita mau sedikit usaha. Contoh  ketika saya masih mahasiswa yang berasal dari luar kota, saya merasakan sulitnya jika hari-hari untuk menunggu uang kiriman belum datang. Usaha saya untuk menambah uang dengan menerima jasa untuk copy atau beli e-book atas permintaan teman-teman yang membutuhkan. Lumayan , dapat komisi . Komisinya yang kecil jika dikumpulkan juga besar loh.

Kapan  mengumpulkan passive income?

Sedini mungkin, paling tidak bagi milenial yang telah bekerja sekitar 5-10 tahun, mulai mengumpulkan uang THR , uang bonus, uang sisa kebutuhan sehari-hari . Dana yang telah dikumpulkan itu diinvestasikan dalam instrumen investasi seperti saham, obligasi, reksadana, emas. Sekarang ini besarnya investasi tidak harus dalam jumlah besar loh! Cukup 200 ribu rupiah bisa beli reksadana atau emas. 

Setelah punya investasi A, dan punya kelebihan dana lagi, diinvestasikan lagi, bisa investasi yang sama atau yang lainnya disebut dengan diversifikasi. Seperti pepatah sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.

Pentingnya passive income?

Kesadaran pentingnya passive income bagi milenial adalah sebagai bantalan dan finansial freedom. Bantalan keuangan ini artinya persiapan untuk melindungi diri dari masalah keuangan yang tiba-tiba bermasalah. Contohnya anak saya , dia pernah berkata ingin pensiun dini. Saya terdiam dan ragu-ragu, apa alasannya dan apakah dia sudah siap? Dia mulai memperlihatkan investasi yang dibelinya secara perlahan-lahan sejak dia bekerja. Setiap kali dia mempunyai dana lebih, dia menambahkan investasinya. Ketika terjadi PHK di perusahaan dimana dia bekerja, dia tak gentar lagi. Passive income menjadi penyelamat keuangan selama menunggu kepastian mendapatkan pekerjaan baru. Meskipun, passive income jumlahnya tidak sebesar gaji yang diterimanya. Namun, cukup untuk kebutuhan primer yang dibutuhkannya.

Sebagai finansial freedom:  Bagi saya sebagai pensiunan, tentunya juga sadar sejak saya bekerja bahwa perusahaan tidak akan memberikan fasilitas pensiun karena saya bukan PNS. Oleh karena itu,setiap kali saya dapat bonus atau THR , tidak semuanya saya habiskan tetapi segera diambil sebagian besar dan ditempatkan sebagai portofolio investasi yang sesuai dengan profil saya. Saya selalu memilih investasi yang sifatnya moderat dan konvensional risiko, misalnya reksadana terproteksi, obligasi Pemerintah (bukan obligasi korporat), emas dengan cicilan. Emas sebagai investasi sangat bermanfaat bagi saya karena apabila saya membutuhkan dana di saat genting, saya bisa jual dengan mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga jual dengan harga terkini yang menguntungkan.

Saya selalu mempertimbangkan bahwa uang yang diinvestasikan untuk masa pensiun jangan sampai hancur nilainya . Akhirnya, saat pensiun, saya bisa menggunakan passive income untuk menutupi kebutuhan hidup dengan gaya hidup yang sederhana.

Cara mengelola passive income

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun