"Your personal brand is what people say about you when you are in the room" Â - Â Jeff Bezos
Setiap orang tentu ingin mengenal dirinya. Siapakah diriku? Apakah aku seorang yang memiliki kemampuan dan talenta yang spesifik yang dapat dibanggakan?
Dalam keluarga yang terbatas ekonomi, nasehat jitu dari orang tua yang selalu kuingat adalah belajar dengan sungguh-sungguh , meskipun kecerdasanmu tidak seperti orang lain, tapi usaha keras dan perjuanganmu pasti tidak akan sia-sia. Tak perlu berkecil hati karena usaha yang sungguh-sungguh akan memberi kontribusimu untuk keberhasilanmu.
Mengingat nasehat itu aku selalu belajar rajin dan setiap kali ada kesulitan belajar, aku datang ke rumah seorang temanku yang jauh lebih cerdas . Rumah temanku cukup jauh dari rumahku. Namun, dengan tekad keras, aku mengayuh sepedaku untuk ke rumah temanku. Sesampai di rumah teman, aku ketok pintu rumahnya (dulu belum ada handphone ). Dia menyambutku dengan senyum simpul, "Mau belajar yach!" Sambutannya yang menyenangkan itu membuat diriku makin giat untuk tutorial pelajaran yang tak kupahami . Aku bisa mengatasi kelemahanku dengan belajar bersama. Aku berusaha sekuat tenaga masuk dalam kelompok bimbel gratis. Alhasil, usaha keras ini dapat menyelesaikan SMP, SMA.
Begitu memasuki kuliah, kembali ingatanku tentang nasehat ibuku terdengar jelas, belajar dan berusaha keras supaya kamu bisa menyelesaikan studimu dengan baik.
Kelihatan klise yach, tapi tidak dengan diriku. Aku bukan mahasiswa yang berprestasi gemilang, tapi aku harus punya ketangguhan yang mengatasi kekuranganku, sekaligus mampu menunjukkan kelebihanku.
Berjalannya waktu, satu perjuangan selesai. Namun, perjuangan dan tantangan lain sudah menanti di depanku. Kompetitor untuk masuk dunia kerja makin besar sekali, persaingan pun sengit. Antara pegawai yang baru masuk dan pegawai yang sudah punya pengalaman kerja dan skill yang mumpuni. Dunia kerja yang kompetitif harus punya strategi , personal branding untuk menarik orang lain atas keunikan talenta kita.
Untuk bisa menembus dunia kerja yang semakin kompetitif. Dari segi penampilan tak ada yang dapat kuandalkan, dari segi intelegensi juga biasa saja , apalagi pengalaman kerja juga tak begitu mendukung karena masih minim.
Dibalik keterbatasanku , aku harus menonjolkan daya tarik tersendiri. Lalu, aku berpikir apa daya tarikku? Satu-satunya jalan adalah dengan personal branding. Personal branding beda loh dengan pencitraan.
Personal branding adalah sesuatu yang unik dan otentik dalam diri seseorang, ditampilkan untuk diketahui oleh publik atau audiens. Dengan ketertarikan audiens, kita akan mudah mendapatkan pekerjaan. Sedangkan pencitraan diri, lebih kepada sesuatu yang ingin dipamerkan tanpa originalitas,