Siapa tak mengenal Greysia Polii?  Namanya meroket tajam setelah mempersembahkan  medali emas sebagai pemain ganda putri bersama Apriyani Rahayu di ajang Olimpiade 2021 di Tokyo.
Flashback beberapa waktu yang lalu, saat medali emas dikalungkan di leher kedua pemain ganda putri sebagai tanda kemenangan yang sangat menorehkan sejarah olahraga badminton  perempuan ganda Indonesia
Tepuk tangan dan sorak sorai, kegembiraan disertai dengan keharuan begitu  lagu Indonesia Raya dilantunkan.  Kegembiraan  hati kedua pemain setelah mendapat ucapan langsugn dari Presiden Jokowi , dan berita tentang hadiah sponsor pun berdatangan . Nilainya sangat fantastis dan menakjubkan.
Semua atlet yang bertanding di Olimpiada 2021 telah kembali ke Tanah Air dan diterima oleh Presiden Jokowi di Istana  Bogor kemarin.
Acara resmi penyerahan hadiah yang sangat dinantikan oleh para atlet  baik yang menang maupun tidak menang  termasuk Greysia Polii.  Presiden mengucapkan terima kasih atas perjuangan dan kemenangan  para atlet berprestasi.  Penghargaan bonus yang diberikan kepada Gresia sebesar Rp.5,5 miliar.
Kita sebagai warga atau masyarakat luar tentunya berdecak kagum, wah luar biasa besarnya bonus penghargaan .
Namun, kita tidak dapat menilai besarnya nilai itu dibanding  dengan perjuangan Greysia yang cukup lama menanti jadi "juara".  Begitu dia  jadi "juara", usia Greysia tidak muda lagi yaitu 34 tahun
Perjuangan lamanya berlatih dari kecil  hingga dewasa dari pagi , siang malam itu tidaklah mudah.  Bukan sekedar perjuangan tapi menyita waktu  pribadinya dengan latihan yang perlu konsisten dan disiplin dan usaha keras melawan lawan yang tangguh itu jadi kunci utama dari kemenangan seorang atlet.
Yang menarik setelah acara resmi selesai, tibalah acara ramah tamah, Greysia  berbincang dengan Pak Jokowi.  Dalam perbincangan itu Greysia menyatakan bahwa dia sudah siap menggantung raket karena usianya memang sudah tinggi. Lalu, Greysia dengan malu-malu dia  menawarkan sepatu sneaker  berwarna hitam ,berbahan kulit produk UMKM untuk dibeli.  "Saya sudah siap jadi pengusaha jika gantung raket, produk dan usaha sudah jalan," jelas Greysia.
Mendengar dan menangkap percakapan ini saya segera menangkap bagaimana seorang atlet itu bisa berprestasi hanya dalam waktu singkat saja. Â Usia atau umur jadi hambatan utamanya. Begitu memasuki usia 35 tahun, seorang atlet dianggap sudah kurang bisa berprestasi dengan gemilang karena fisiknya pasti mundur karena usia makin tinggi.