Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengapa Perempuan Perlu Investasi?

7 Maret 2021   16:34 Diperbarui: 8 Maret 2021   07:16 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Di zaman kuno atau ada pepatah atau nasehat dari nenek, "tidak baik perempuan bekerja, sebaiknya cukup bekerja di dapur saja, urusan internal".

Sayangnya, wejangan ini tentunya ngga berlaku lagi saat ini. Perempuan sebagai penggerak utama dalam keluarga, atau bagian dari warga yang berpartisipasi dalam pembangunan negara, juga harus punya inisiatif untuk melakukan investasi.

Seorang perempuan perlu kemandirian finansial. Kemandirian finansial itu berarti dia bisa mengatasi kekurangan dana dalam rumah tangganya, dia bisa menggunakan dana untuk kebutuhan dirinya sendiri tanpa harus minta bantuan kepada orang lain baik itu suami, saudara atau teman.

Kemandirian finansial itu sangat bermanfaat saat kita butuh dana yang tidak diprediksi. Contohnya sebagai seorang karyawati, tentunya seorang perempuan sudah punya gaji tetap. Dia dapat menutupi semua biaya hidup dari gajinya. 

Namun, ketika tiba-tiba dia ada terjadi hal-hal tak terduga misalnya ibu yang harus operasi dan tidak punya asuransi yang mengcover dana operasi, maka terpaksa dia harus mengeluarkan dana sendiri. Dari mana dana itu? Tentunya dari dana investasi yang telah berkembang karena adanya dividen, atau kenaikan investasi.

Suatu survei global yang dilakukan oleh Barbara Steward dari CPA Institute, diungkapkan bahwa alasan perempuan berinvestasi adalah untuk mendanai saat pensiun, alasan berikutnya adalah untuk mandiri secara finansial. Bukti yang lainnya secara historis perempuan lebih aktif untuk berinvestasi dibandingkan dengan lelaki.

Menurut Prita Hapsari Ghozie, seorang Finansial Planner, seorang perempuan perlu invstasi adalah untuk membangun nila aset di masa kini untuk masa depan, perempuan punya durasi kerja lebih pendek ketimbang lelaki, perempuan dapat berkontribusi dalam finansial ketika suami kena PHK (pemutusan Hubungan Kerja) atau meninggal secara mendadak. Dikatakan juga perempuan itu punya sifatnya  lebih berhati-hati dalam berinvestasi daripada lelaki.

Bagaimana cara memulai dan kapan bisa memulainya?

Untuk perempuan di negara Indonesia, seorang dapat berinvestasi ketika sudah menginjak usia dewasa, biasanya diidentikan dengan kepemilikan KTP.

Cara memulainya dengan literasi keuangan yang sekarang ini mudah sekali didapatkan dari Financial Planner atau situs-situs keuangan yang kredibel, atau juga bisa belajar dari Bursa Efek yang memberikan literasi tentang saham bagi pemula. 

Hal yang paling penting dalam memulai investasi adalah mengetahui tujuan investasi. Apakah tujuannya untuk pribadi atau keluarga. Jika untuk pribadi, apakah untuk membiayai hidupnya di masa mendatang ketika pensiun datang. Jika untuk keluarga, apakah untuk mendukung biaya keluarga karena pendapatan suami tidak mencukupi.

Langkah selanjutnya adalah mengetahui berapa jumlah investasi yang dapat kita tempatkan baik secara anggran bulanan. Tentunya tiap orang berbeda investasinya, ada yang Rp.100.000, atau Rp.500.000 per bulan, tergantung dari kemampuan kita masing-masing. 

Umumnya ada peningkatan setelah beberapa tahun mencoba berinvestasi, misalnya tahun pertama Rp.100.000 maka tahun ketiga menjadi Rp200.000.

Apakah investasi itu berisiko?

Setiap investasi tentunya ada risiko. Namun, kita sebagai investor pemula tentunya mencari investasi yang minim risiko, contohnya obligasi pemerintah seperti ORI, Sukuk dan lain-lainnya. Investasi ini dijamin oleh Pemerintah dan tentunya pertumbuhan investasinya juga kecil.

Bagi yang sudah belajar saham, tentu bisa memulai dengan jumlah minim dulu dan melihat perkembangan investasinya apakah mengalami kerugian atau keuntungan, perlu punya ilmu untuk belajar tentang saham.

Ada study dari Warwick Business School yang menunjukkan bahwa perempuan cenderung konservatif dalam investasi saham. Pahami konsep dari setiap produk investasi dan sesuaikan dengan profil kita supaya kita nyaman dalam investasi.

Selamat investasi bagi perempuan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun