Biasanya kebersihan udara itu hanya dinikmati sebentar saja ketika akhir tahun, banyak pabrik yang tutup. Â Tetapi ini tidak berlangsung lama, paling lama hanya seminggu. Setelah itu , pabrik beroperasi kembali dan terjadilah polusi udara yang tak terhindarkan.
Kembali kepada Wuhan dan China, dimana transportasi dan bisnis local semuanya juga terhenti. Â Udara yang bersih itu terlihat dengan nyata, menaikkan nitrogen dioxide.Â
Sebagaimana kita ketahui bahwa  China adalah penyumbang 30% emisi carbondioxide (CO2) terbesar di seluruh dunia.  Dengan adanya lockdown itu, pengurangan emisi karbondioxide itu terus menurun  menjadi 25%. Â
Ketika semua negara yang mengalami dampak corona terbesar seperti Italy dan Spanyol maka  terlihatlah bagaimana langit di Barcelona dan Madrid itu menjadi biru dan udara segar pun terasa benar.
Melihat Venice dengan air di kanal-kanal yang bersih, sedikitnya  gondola-gondola  yang beroperasi dimana gondola itu biasanya menggunakan gas sebagai sumber penggeraknya.
Di Venice ikan-ikan kecil yang berada di kanal pun merasakan kegembiraan menikmati kebersihan air yang biasanya sibuk dengan lalu lalang dari transportasi air.
Polusi udara yang kita kenal itu ternyata berdampak buruk sekali kepada kesehatan manusia, bahkan akan mengurangi usia kehidupan manusia. Â
Dengan adanya Corona, mengajarkan kepada kita semua bahwa  bumi ini menjadi tempat yang menyenangkan dan terhindar dari polusi udara yang terjadi.
Pertanyaan besarnya, apakah  manusia akan berubah dengan budayanya setelah coronavirus ini menghilang?