Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pasar Bursa Menyambut Positif Wajah-wajah Calon Menteri

21 Oktober 2019   15:28 Diperbarui: 21 Oktober 2019   15:36 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan September 2019, baru saja dilalui dengan  sentiman pasar yang kurang baik. Kurang baik dari segi global maupun domestik.

Dari segi global pasar masih dipengaruhi dengan sentimen ekonomi seputar potensi perang dagang antara AMerika Serikat dan Tiongkok yang belum memperlihatkan titik terang. Penurunan suku bunga acuan di Amerika Serikat pertengahan Sepstember belum mampu membawa arah perubahan ivnestasi, investor masih menunggu  mode risk off.

Dalam negeri , Bank Indonesia segera memutuskan untuk memangkas suku bunga acuay 7-days --Revese --Repo untuk ketiga kali dalam tiga bulan terakhir,   Ini adalah salah satu cara kebijakan untuk menjaga iklim investasi Indonesia tetap stabil.

Namun memasuki bulan Oktober 2019, terjadi isu proses pemakzulan presiden Amerika Serikat, Donald Trumpt dan volatias datang dari isu perang dagang Amerika Serikat dengan Unit Eropa dan ributnya Inggris Raya akan ke luar dari  Uni Eropa . 

Juga  kita sedang menanti hasil pertemuan antara Amerika Serikat dan Tiongkok tentang perang dagang di akhir Oktober 2019.

Pelantikan presiden Indonesia  kemarin, tanggal 20 Oktober 2019  menjadi momen penting bagi investor untuk melihat potensi Indonesia di masa depan. Hari Senin pagi,  ada 7 calon kabinet yang telah dipanggil ke istana.  Ketujuh calon itu adalah Prof Mafud MD mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Nadiem Makarim, CEO Gojek, Wisnutama Komisari Utama NET Mediatama Televisi, Erik Tohir mantan Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf,  Christiany Eugenia Paruntu Bupati Minahasa Selatan dan Erlangga Hartanto, serta  Tito Karnavian. 

Pagi ini sudah ada signal positif  di pasar modal ,  IHSG pada perdagangan sesi pertama ditutup dengan naik tipis 0,12% ke level 6.199,51, sebelumnya  melaju 0,58% di level 6,228.,22. Jumlah saham diperdagangkan mencapai 12.34 miliar dan nila transaksi RP.4.19 triliun. 172 Saham berada di zona hijau, 199 saham terkoreksi dan 159 saham stagnan.

Yang memberikan sentimen positif pada bursa saham adalah  pidato presiden yang menyatakan bahwa pemerintah fokus kepada hasil bukan lagi kepada proses. Hasil yang terukur jadi patokan atau parameter. Jokowi effect  terlihat selama hampir 6 hari berturut-turut ini IHSG telah menunjukkan di  zona hijau dengan total kenaikan 2,79% ke level 6,191.94.

Tentunya kita masih menunggu pembentukan dan pelantikan Kabinet Kerja Jilid II sampai hari Rabu tanggal 23 Oktober mendatang.  Memang tidak ada jaminan bahwa mereka yang terpilih itu sesuai dengan ekspektasi pasar. Ekspektasi pasar bahwa mereka yang muda usianya itu bukan sekedar muda dalam umur, tetapi muda dalam energi, kerja keras dan inovasi. 

Untuk membuat Indonesia maju hadapi tantangan berat 5 tahun mendatang, perlu Menteri yang berjiwa muda ini punya terobosan-terobosan  dan menghilangkan mental birokrat yang berjenjang dan memangkas peraturan yang bertumpuk-tumpuk/tabrakan.

Mari kita tunggu apa yang akan terjadi pada tanggal 23 Oktero 2019, siapkah orang-orang yang dipilih oleh Jokowi dalam jabatan Menteri ini memang mumpuni merealisasikan ekspetasi pasar dan menerobos menjadi Indonesia jadi negara maju dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 5%.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun