Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jan Ethes Peniru Ulung

8 Juni 2019   12:58 Diperbarui: 8 Juni 2019   13:51 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila Anda ingin jadi role model, buatlah dan jagalah sikap dan kata-kata yang baik karena pada dasarnya anak yang meniru itu adalah sebuah proses pembelajaran secara alami bagi semua mahluk hidup, demikian kata Ibu Rosdiana Setyaningrum, Mpsi, MHPEd, psikolog anak dan keluarga yang sering disapa Diana saat ini.

Sejak kapan Anak mulai meniru ?

Anak itu meniru sejak dia lahir , oleh karena itu jika kita perhatikan ada bayi yang meniru ayahnya tertawa saat mimik ayahnya tertawa,  adakalanya dia tersenyum ketika dia melihat Anda memberikan senyum kepadanya.   Dia pun akan menjulurkan lidah ketika dia melihat Anda sedang menjulurkan lidah.  Peniruan itu sifatnya baru gerakan tubuh atau disebut dengan body language.

Dengan bertambahnya usia Anak mulai berbicara, maka kata-kata Anda jadi tiruannya, apalagi jika kata-kata yang jelek diserapnya, maka akan keluar juga kata-kata jelek dari mulutnya.

Lalu, diiringi dengan kelakuan atau tindakannya.  Apabila dia melihat ibunya sering membanting pintu ketika marah-marah, dengan mudah dia meniru banting pintu saat marah.  Demikian juga ketika dilihatnya ibunya memberikan bantuan kepada fakir miskin, maka dia pun ikut -ikut membantu memberikan makanan kepada orang lain.

Jadi sikap meniru  negatif dan positif yang dibuat oleh seorang anak itu pada dasarnya berasal dari apa yang dilakukan orangtua.   Dia menjadi peniru ulung yang sangat mudah dipengaruhi oleh orangtua.  Dia belum berpikir apakah itu baik atau tidak karena itulah perkembangan pembelajaran yang diberikan oleh orang terdekatnya.

Peran orangtua :

foreignpolicy.com
foreignpolicy.com

Di atas telah disinggung bahwa anak adalah peniru terbesar .    Oleh karena itu sebagai orangtua berikan sesuatu yang berharga untuk ditiru.

Anak yang dilahirkan dalam dunia yang sama, tetapi sumber inspiratornya berbeda maka anak itu akan tumbuh berkembang dengan cara yang berbeda.

Jadikan anak seorang yang punya "image" dari suatu harapan, kepimpinan, kekuataan dan keadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun