Mohon tunggu...
Ika Hardiyan Aksari
Ika Hardiyan Aksari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.\r\nMohon doa ya? Saling mendoakan pula.\r\nAktif juga menulis di ichaituika.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Katanya....

30 Mei 2013   05:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:49 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Katanya....

Guru profesional itu harus memiliki empat kompetensi. Apa saja itu?

Katanya...

Kompetensi itu diantaranya adalah kompetensi pedagogik, sosial, profesional, dan kepribadian.

Katanya...

Calon guru sejak dini harus ditanamkan secara dalam-dalam keempat kompetensi tersebut. Dalih-dalih sih agar mampu mencetak anak bangsa yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Katanya....

Kalau ada dosen yang dengan lantang berujar, “Kalian ini sudah semester 6, kenapa terlalu berisik ketika ada teman yang presentasi? Saya sebenarnya sudah malas mengingatkan Anda, tapi ini sudah keterlaluan. Kalau Anda seperti ini terus bagaimana kalau nanti Anda PPL di SD? Bubar jalan.”

Katanya....

Dosen itu memang benar. Kelasku sudah keterlaluan. Sok berlagak pahlawan dan selalu benar, aku merasa tak perlu munafik. Memang dari awal aku tidak pernah sepaham dengan mereka. Ya, mereka. Aku layaknya manusia yang sendirian di tengah mereka-mereka yang bertopeng. Atau mungkin aku juga bagian dari mereka?

Katanya....

Tidak hanya satu dosen yang mengeluhkan hal yang sama. Bahkan ada dosen yang pernah ‘mutung’ dengan kelasku. Berbagai alasan. Tapi jika ku lihat dari segi posisiku sebagai mahasiswa yang sok berlagak pahlawan dan selalu benar, yang salah adalah pihak kami, mahasiswa. Selalu ingin dituruti tapi tak mau menuruti. Mana mahasiswanya? Anak SMA banget!

Katanya....

Nyontek massal itu adalah keharusan.

Katanya....

SKS setiap ada tugas adalah kewajiban.

Katanya....

Kelas kami ‘sembodo’, ramai tapi otaknya encer. Kata dosen juga ini.

Katanya...

Apa gunanya otak encer kalau tidak punya kepribadian? Sama dengan pendidikan kita, mengutamakan pencapaian ilmu pengetahuan dibandingkan dengan pembentukan karakter.

Katanya...

Kalau calon guru SD saja seperti ini, bagaimana nanti mencetak penerus bangsa?

Katanya...

Guru SD itu adalah guru yang tak lekang oleh waktu. Tapi kenapa calon guru SD-nya seperti ini?

Katanya....

Hai calon guru SD, mau move on tidak?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun