Beberapa hari ini cuaca memang kurang bersahabat. Hujan deras mengguyur tanpa memberikan aba-aba. Seperti biasa, usai shalat maghrib merupakan waktu untuk mendekap kembali kasih sayang-Nya melalui tempat ini. Walaupun belum lama menimba ilmu di tempat ini, aku merasa bahagia bertemu dengan hamba-hamba sholehah pilihan Allah.
Hari ini aku bahagia sekali bisa melihat senyumnya yang indah, seindah senyum ibu yang bahagia melihat anaknya pulang dari perantauan. Bisa dibayangkan bukan bagaimana indahnya? Berbeda dengan kemaren, senyum itu tidak nampak dari beliau. Bahkan di sela-sela beliau menyampaikan ilmu, beliau menyampaikan beberapa petuah.
Jadilah santri yang punya harga diri. Satu kalimat yang sederhana, namun mempunyai makna yang sangat dalam. Harga diri yang dimaksud beliau adalah yang menaati ucapan sang guru, menaati aturan, dan juga tidak semena-mena datang dan pergi untuk menimba ilmu. Beliau memberikan nasehat tentu karena menyayangi santri-santrinya. Bahwa ta'dhim (hormat) kepada seorang guru merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan.Â
Jika tidak, bagaimana dengan keberkahan dari ilmu yang telah susah payah kita timba?Ternyata istiqomah memang sangat tidak mudah untuk dilakukan.Â
Di saat memulai, seolah-olah semangat itu membara, namun ada saja saat di mana manusia merasa 'malas' untuk sekedar berangkat. Inikah yang dinamakan naik turunnya iman? Tentu setiap orang mempunyai kadar keimanan yang tidak sama. Manusia tidak akan mungkin dan tidak akan pernah bisa menilai hanya dengan mata telanjang. Sungguh, hanya Allah yang Maha Mengetahui segala isi hati.
Sebelumnya saya takut menuliskan ini akan dikatakan riya' atau pamer. Lalu tiba-tiba saya teringat oleh mutiara kata dari Al Habib Jindan bin Novel bin Jindan yakni, "seberapa rendah engkau memandang seseorang, serendah itu pula hakikat dirimu, karena tanda kemuliaan seseorang adalah dengan tidak memandang rendah kepada makhluk Allah".Â
Karenanya, saya menulis ini dengan tujuan agar kita senantiasa menghormati guru-guru kita yang telah berkenan memberikan ilmunya kepada kita. Jangan sampai menghilangkan keberkahan dengan membuat beliau sakit hati. Wallahu a'lam bisshowab.
Tangerang Selatan, 22 Januari 2019
