Mohon tunggu...
Haniffa Iffa
Haniffa Iffa Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan Editor

"Mimpi adalah sebuah keyakinan kepada Tuhanmu, jika kau mempunyai keyakinan yang baik kepada Tuhanmu, maka kau akan bertemu dengan mimpimu." #Haniffa Iffa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nafia, Bidadari Surgaku (Part 1)

24 Desember 2018   16:34 Diperbarui: 24 Desember 2018   16:53 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pinterest/ciciliaananda

Tiba-tiba aku terbangun dari mimpiku dan teringat dawuhnya (perkataannya) ibu, "wong wedok kui malati le, ojo sembrono, ojo sampek nglarani atine cah wedok, opo maneh digawe dolanan, ora becik" (perempuan itu bertuah nak, jangan gegabah, jangan sampe buat sakit hati seorang perempuan, apalagi dibuat mainan, tidak baik)

Astaghfirullahal 'adzim, berkali-kali aku mencoba untuk menenangkan diriku. Aku teringat saat-saat aku bersama Nafia. Apa yang sebenarnya telah aku lakukan Yaa Rabb. Di tengah lamunanku tiba-tiba ku dengar ada yang mengetuk pintu.

"Assalamu'alaikum bi", ketuknya pelan.

Ku jawab salamnya dalam hati, lalu ku hanya diam, tak ada yang bisa ku katakan padanya.

"Abi, ini Nafia", katanya lagi.

Air mataku bercucuran entah mengapa.

"Abi, Nafia masuk yaa"

Nafiaku membuka pintu dan masuk ke dalam kamar.

"Kok lampunya belum dinyalakan bi, ini kan sudah malam bi"

"Biarkan saja," jawabku lantang.
Aku tak ingin dia melihatku basah dengan air mata.

Mendengar jawabku demikian, lantas dia diam dan ku dengar langkah kakinya keluar dari kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun