Mohon tunggu...
Hamry Gusman
Hamry Gusman Mohon Tunggu... Motivator dan Penulis Buku Motivasi -

Motivator Revolusi Mental

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

4 Langkah Jitu Merubah “Mindset Offline” menjadi “Mindset Online”

28 Maret 2016   23:30 Diperbarui: 28 Maret 2016   23:49 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Uber Taxi, Grabtaxi, Grabbike dan Gojek laris manis diserbu konsumen ??? Selain menggunakan layanan online, faktor harga yang lebih murah dari taxi konvensionallah yang menjadi penentu faktor keberhasilannya. Semua layanan transportasi online itu, memberikan tarif yang fair dan transparan, karena dihitung berdasarkan jarak per kilometer, sehingga saat melakukan order, konsumen sudah tahu secara pasti, berapa biaya yang akan dikeluarkannya, hal ini sangat jauh berbeda dengan taxi konvensional yang menetapkan sistem argometer atau yang lebih parah, dengan sistem borongan, yang cenderung “menggebuk” konsumen dengan harga yang tinggi, sehingga konsumenpun cenderung kesal dan kapok.

Jika bisnis Anda mau lebih langgeng, maka jangan sekali-kali Anda “menggebuk” konsumen, walaupun Anda memiliki kesempatan untuk melakukannya. Berikanlah pelayanan yang memuaskan dengan harga yang terjangkau, karena hanya dengan memberikan yang terbaik bagi konsumenlah yang bisa menjamin kepastian laju bisnis Anda.

Hal ini juga berlaku bagi pelayanan masyarakat di tubuh birokrasi pemerintah. Saat ini, khususnya di DKI Jakarta sudah berlaku layanan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), yang memanfaatkan IT sebagai jantung pelayanan masyarakat Jakarta, terhadap berbagai keperluan pengurusan dokumen yang dibutuhkan. Dahulu kala, sudah jamak, jika oknum-oknum aparat “menggebuk” masyarakat dengan tarif tertentu, untuk memberikan suatu layanan yang sesungguhnya gratis, atau tarif resminya jauh lebih murah dari yang diminta. Namun saat ini, jika masih ada oknum aparat yang masih berani coba-coba “menggebuk” masyarakat, maka bisa dipastikan justru kariernyalah yang akan “digebuk” oleh atasannya.

4. Aktif Memberi, Bukan Meminta

Beda “orang besar” dan “orang kecil” hanya satu ; Orang besar memberi, namun orang kecil meminta. Bukan bermaksud untuk sombong atau merendahkan saudara-saudara kita yang kurang beruntung, namun justru untuk memotivasi kita semua, bahwa filosofi tangan diatas, memang lebih baik daripada tangan dibawah. Hal ini juga yang diterapkan oleh manajemen Gojek, Grabbike, dan transportasi online lainnya, mereka tak ragu memberi diskon spesial kepada konsumennya. Gojek dan Grabbike pernah memberikan layanan promo Rp.10.000,- untuk ojek jarak dekat-jauh (25 km) kepada konsumennya, sehingga kini dengan tarif normalpun, masyarakat tetap menggunakan jasanya.

Lalu lihatlah di tubuh Pemprov DKI Jakarta, Pemkab Bantaeng Sulawesi Selatan, Pemkot Bandung, dan Pemkot Makassar, yang berlomba-lomba untuk memberi dan memberi puluhan fasilitas yang murah/gratis/mudah/cepat kepada warganya, mulai dari pengurusan dokumen pribadi, tunjangan kesehatan, pendidikan, tempat tinggal murah, menebus ijasah gratis, tunjangan masyarakat tidak mampu, pengurusan perijinan satu hari, pengurusan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dengan transparan, dan aneka layanan lainnya. Lalu apakah APBD mereka rugi ? Apakah PNS nya gajinya kecil ? Apakah Gubernur/Walikota/Bupatinya rugi ? Tidak! Justru hari ini, nama-nama Kepala Daerah di Kota yang saya sebut tadi, menjadi panutan bagi daerah lainnya, karena mereka berhasil “aktif memberi” bukan “aktif meminta”. Dan tak heran pula jika hari ini, mereka (Kepala Daerah) tersebut, banyak difavoritkan untuk menjadi pemimpin di wilayah yang lebih tinggi lagi, karena masyarakat sungguh-sungguh “jatuh cinta” pada aneka “pemberian” mereka.

Itulah ulasan mengenai 4 Langkah Jitu Merubah “Mindset Offline” Menjadi “Mindset Online” yang semoga saja dapat bermanfaat untuk meningkatkan daya saing usaha kita, baik dalam bisnis ataupun karier. Karena sehebat apapun kita, sebesar apapun omzet bisnis kita saat ini, dan setinggi apapun karier kita saat ini, jika kita gagal untuk memahami perubahan perilaku konsumen/masyarakat, maka kita berpotensi untuk melakukan kesalahan dalam mengambil kebijakan/keputusan, sehingga kita akan tertinggal, dan akan banyak pihak atau pribadi lain yang berebut untuk menggeser posisi kita saat ini, dengan bekal “mindset onlinenya” yang akan selalu siap untuk melayani konsumen/masyarakat dengan sepenuh hati.

 

Hamry Gusman Zakaria

www.MotivasiIndonesia.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun