Mohon tunggu...
Muhamad Fadhol Tamimy
Muhamad Fadhol Tamimy Mohon Tunggu... Penulis - ASN Kementrian Hukum dan HAM RI

Cyberpsychology expert, Media Social Enthusiast, Content Writer SEO Specialist, Penulis Buku Sharing Mu Personal Branding Mu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kontribusi Mahasiswa Terhadap Bangsa dalam Menghadapi Asean Economi Comunity (Aec) Melalui Pendidikan

4 Maret 2015   05:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:12 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh :

Muhamad Fadhol Tamimy

Psikologi 2013 Universitas Mulawarman

Pendidikan merupakan salah satu ruh majunya peradaban suatu bangsa. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam sektor-sektor strategis penopang kemandirian. Tak heran jika dikatakan, pendidikan bermutu rendah adalah cerminan buruk kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa. Karena pendidikan menjadi pondasi dasar dalam menciptakan keunggulan sumber daya manusia unggul dan kompetitif, di kancah globalisasi zaman. Semangat mengunggulkan sumber daya manusia melalui pendidikan sejalan dengan pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Banyak sekali gelar yang disandang oleh mahasiswa “agent of change”, ”agent of social control”, “agent of study”, Iron Stock dll. Sebagai mahasiswa janganlah terlena dengan julukan-julukan “agung” tersebut. Julukan-julukan itu terlalu ideal bagi kita yang belum berbuat apa-apa. Seharusnya julukan-julukan itu menjadi kan motivasi kuat untuk selalu belajar melakukan perubahan-perubahan kecil disekitar kita. Karena tidak ada perubahan besar yang bisa dilakukan tanpa pembiasaan melakukan perubahan kecil.

Selain itu mahasiswa harus  memiliki intelektualitas tinggi yang digunakannya –bukan hanya bidang akademik akan tetapi dalam bidang sosial kemasyarakatan. Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan dapat membawa bangsa Imdonesia kedepan lebih baik lagi. Mahasiswa adalah golongan muda yang harus mampu membawa Indonesia menuju cita-cita bangsa. Mahasiswa sebagai intelektual muda dan aset utama bangsa ini untuk melangkah jauh ke depan.

Pemuda adalah generasi masa depan yang dengan tangannya diharapkan dapat mengubah bangsa menuju bangsa yang bermoral dan beradab, serta bangsa yang mempunyai peradaban yang maju, sedangkan Imam Hasan Al-Bana seorang ulama mesir menggambarkan kedhasyatan pemuda “ dari dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan, dalam setiap kebangkitan pemuda merupakan rahasia kekuatannya, dalam setiap pemikiran pemuda merupakan pengibar panji-panjinya”.

Bergerak tidaklah melulu berbicara mengenai demonstrasi, dan aksi jalanan yang terkadang berujung anarkis destruktif. Mahasiswa sesuai harapan masyarakat sebagai seorang intelektual muda sudah semestinyalah bergerak di salah satu sektor gerakan sosial, yaitu bidang pendidikan. Gerakan sosial dalam hal pendidikan adalah sebuah perubahan dalam hal pendidikan yang di gerakkan secara sistematis dan dilakukan secara kolektif.

Meyakini bahwa pendidikan adalah fondasi pembangunan masyarakat daerah, maka sebuah gerakan dalam pendidikan merupakan dasar pembangunan karakter generasi bangsa Indonesia pada umumnya dan di setiap daerah khususnya. Didasari oleh janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka seyogyanya lah mahasiswa mengambil inisiatif untuk mendampingi anak-anak usia PAUD hingga sekolah menengah di pinggiran kota maupun plosok desa dengan kerjasama seluruh mahasiswa yang memiliki cita-cita dan kesadaran yang sama untuk sebuah perubahan bangsa yang lebih baik kedepannya. Berlandaskan pada tri dharma perguruan akan pengabdian kepada masyarakat, sudah sepatutnya lah seluruh mahasiswa di negeri ini untuk turun dan bergerak, ikut serta turun tangan membantu pemerintah dalam usahanya memerataan pendidikan di negeri ini.

Karena dengan keterdidikan generasi, maka suatu bangsa akan dapat mengatasi problem-problem yang tengah terjadi di negeri ini, mulai dari kurangnya kreativitas, tingginya angka kriminalitas, rusaknya moral penguasa, hingga kemiskinan yang telah membudaya. Dengan pendidikan, drajat dan martabat bangsa ini akan terangkat di dunia internasional, terlebih lagi Indonesia yang akan menyongsong Asean Economy Community. Daya saing hanya akan bisa di tingkatkan melalui keterdidikan dengan jalan pendidikan.

Kalimantan timur, konon katanya merupakan salah satu daerah terkaya di Indonesia, nyatanya rakyat hanya ibarat kelaparan di lumbung padi. Akan terjadi bencana termarjinalkannya putra asli daerah, ketika Indonesia menyongsong AEC 2015 manakala kualitas pendidikan generasi penerus tidak di upgrade, kita hanya akan menjadi penonton di rumah sendiri sementara para tamu bersorak sorai berbahagia menemukan “tambang nasi”.

Dan pada akhirnya manakala semua kompak dan bersatu maka, cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju serta beradap sepenuhnya akan tercapai. Di mulai dari samarinda maka seyogyanya kita sebagai mahasiswa untuk dapat memasuki ruang-ruang tak terjamah pemerintah dalam pendidikan. Dan pada akhirnya melalui pendidikan kita sebagai mahasiswa memberikan kontribusi terbaik sebagai intelektual muda, turun dan bergerak mengisi ruang kosong tak terjamah pemerintah sebagai upaya mahasiswa berkontribusi dalam revolusi mental bangsa Indonesia menuju kejayaan di AEC.

Berikan kontribusi terbaikmu untuk kota tersenyum, provinsi bangga dan Indonesia jaya bersama gerakan mahasiswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun