Resah, gelisah, dan pusing pastinya yang dirasakan oleh Ka Satpol PP DKI Jakarta, Haryanto Bajuri. Perintahnya untuk menghalau para massa yang menentang rencana Penggusuran (baca: renovasi) di sekitar lahan Makam Mbah Priok, yg merupakan salah satu ulama yang berperan besar dalam syi ar Islam di Jakarta, berakhir kacau dan rusuh.
Dalam wawancaranya dengan salah satu stasiun TV swasta, Kepala Satpol PP ini, mengatakan, bahwa mereka (Satpol PP) bergerak atas perintah pengadilan.
Tapi apa lacur, proses penghalauan warga yg kontra dengan proses penggusuran itu malah memberikan reaksi yang tidak kalah hebat. Tidak ada kata takut di hati warga, padahal dari segi jumlah dan fasilitas, para warga ini jelas kalah. Tapi dengan semangat itu, mereka (warga), mampu memukul balik petugas Satpol PP.
Menkopolhukam, dan para muspida daerah Jakarta, mau tidak mau harus turun tangan untuk menjernihkan kerusuhan ini. Bahkan Presiden RI, Susilo Banbang Yudhoyono, harus angkat bicara mengenai kerusuhan ini. Dalam pidatonya, jelas sekali, bahwa, Presiden menginginkan agar para petugas dan aparat harus mengedepankan cara cara yg persuasif dalam penanganan kejadian seperti yg terjadi di daerah Koja. Walaupun secara hukum, para petugas itu punya dasar kuat untuk melakukan eksekusi.
Jelas terlihat, bahwa Presiden tidak setuju dengan keputusan Ka Satpol PP, Haryanto Bajuri, yang seakan akan memaksakan proses eksekusi, dengan dalih sudah mempunyai dasar hukum kuat dari pengadilan. Bahkan secara tegas, salah satu Anggota DPRD Jakarta, yang ikut menjadi korban kerusuhan ini, menuntut Gubernur DKI Jakarta untuk mencopot Ka Satpol PP, Haryanto Bajuri.
Menarik untuk dinanti detik detik menentukan buat Ka Satpol PP ini..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI