Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Irshad Manji Si Penyesat Paling Didukung Zionner 1

26 Agustus 2012   04:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:19 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Ashwin Pulungan

Dari Buku  "Ber-Iman Tanpa Rasa Takut" (Faith Without Fear: A Challenge to Islam Today) Suatu Buku Yang Penuh Dengan Penghinaan Kepada Rasulullah Muhammad SAW serta menghina Al Qur'an.

[caption id="attachment_202290" align="aligncenter" width="319" caption="Irshad Manji selalu berkomunikasi dengan Salman Rushdie dan IM banyak mendapatkan masukan dari Salman Rushdie si-Musuh Islam ini. Betapa akrabnya mereka berdua (Foto : dari web IM.com)"][/caption]

Bab 1 - Kenapa Aku Menjadi Muslim Refusenik ? Halaman 10

"Di kelas-kelas hari Sabtuku, aku didoktrin: Kalau kau orang yang beriman, kau jangan berpikir. Kalau kau berpikir, maka kau bukan orang yang beriman." (Irshad Manji)

Jawaban :

Irsyad Manji pada waktu kecil mengikuti pengajian dari sosok pegajar//ustazd yang kurang ilmu sehingga ketakutan dengan berpikir dan pola pikir (Sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mengutamakam akal bagi setiap muslim).

  1. Dalam Islam tidak dikenal sama sekali istilah Muslim Refusenik. (Muslim Refusenik adalah berasal dari kaum Yahudi Soviet yang memperjuangkan kebebasan ber-agama dan kebebasan pribadi). Itu merupakan karangan kelompok Irshad Manji serta kelompok dibelakangnya. Oleh karena itu informasi tentang Islam diputar balikkan tanpa dasar yang kuat dan tujuan mereka adalah untuk menghancurkan Islam serta mempengaruhi dengan mudah orang-orang Islam yang awam tentang Islam.
  2. Justru ummat Islam dianjurkan sering bertanya dan menggunakan akal dalam ber-Islam (makanya dalam Islam ada konsep pengajian dan pengkajian). Segala apapun tentang Islam bisa ditanyakan, apakah itu yang tiga dimensi atau yang ghaib. Islam mengajarkan bahwa orang yang berpikir adalah orang yang ber-Iman.
  3. Firman dalam Al Qur'an mengatakan bahwa Al Qur'an hanya untuk orang yang berakal dan berpikir, dari banyak ayat diantaranya salah satu ayat tercantum dalam :

QS. 2:269 :

"Allah meng-anugrahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi Al Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari Firman Allah)".

Buku IM Halaman 7 Judul Surat terbuka

"Aku mendengar dari seorang teman Saudiku bahwa "polisi agama" di negerinya menangkap perempuan yang memakai warna merah pada hari Valentine. Lalu aku berpikir: Sejak kapan Tuhan Yang Maha Pengasih melarang hamba-Nya berbahagia-atau bersenang-senang? * Aku mendengar berita tentang korban perkosaan yang dihukum rajam karena tuduhan zina. Kemudian aku bertanya-tanya: Bagaimana mungkin massa yang kritis di antara kaum muslim kita tetap bungkam mengetahui hal itu ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun