Masa panen padi yang ditunggu-tunggu oleh petani ternyata tidak hanya menjadi berkah bagi petani saja. Salah satunya dirasakan oleh para warga yang menyediakan jasa penggilingan padi. Hampir bisa dipastikan, tempat giling padi akan selalu ramai jika waktu panen datang. Beberapa tahun lalu, kira-kira sebelum tahun 2002 para petani harus membawa karung-karung berisi gabah kering menuju tempat penggilingan padi. Tidak jarang pula, ada yang susah payah mengangkut satu demi satu karung gabah kering menggunakan sepeda tua. Jelas, cara demikian tentunya membuat para petani padi disana kerepotan.
Namun, sekarang ini para petani padi tak perlu kerepotan untuk menggilingkan gabah keringnya. Hal ini dikarenakan adanya "Giling Padi Keliling", yaitu sebuah mobil yang dimodifikasi dengan mesin penggiling padi. (Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah)
[caption id="attachment_217703" align="aligncenter" width="300" caption="Giling Padi Keliling"][/caption]
Giling padi keliling biasanya berkeliling mulai sekitar jam 10-an hingga sore hari. Nah, prosesnya pun tidaklah rumit. Pertama, karung beras ditimbang untuk menentukan berapa jumlah uang yang harus dibayar sebagai imbalannya/ongkos. Namun, apabila "dedak" yang dihasilkan dari menggiling padi tidak diambil oleh petani, maka petani tersebut tidak perlu membayar ongkos. Setelah ditimbang, proses selanjutnya ialah menggiling padi.
Inilah Giling Padi Keliling yang ada di daerah Banguntapan Bantul Yogyakarta. Semoga adanya Giling Padi Keliling ini mampu membantu meringankan kerja petani.
Bagaimana dengan daerah anda?.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI