Mohon tunggu...
dedy zulkifli
dedy zulkifli Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Panjat Pinang di Tepi Laut Tapanuli Tengah

4 Oktober 2012   17:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teks dan Foto: Dedy Zulkifli

Hari sudah menunjuk pukul 10.00 Wib. Setelah beberapa jam menghabiskan waktu menikmati keindahan Pantai Pandan, Tapanuli Tengah, saya berencana hendak ke Pantai Kahona yang hanya berjarak kurang lebih dua ratus meter saja. Hari itu (22/8), kebetulan Tapanuli Tengah (Tapteng) sedang ada acara yang di mulai dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2012 dalam rangka hari jadinya Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah yang ke 67.

Di Pantai Kahona rupanya orang-orang sudah ramai berkumpul. Hari yang panas menyengat sepertinya tidak menjadi penghalang untuk hadir mengikuti dan menyaksikan beberapa perlombaan yang di gelar. Saya rupanya datang terlambat. Beberapa lomba sudah di mulai, yakni Triatlon dan lomba layang-layang. Namun yang membuat saya tertarik adalah lomba panjat pinang di laut tepi pantai.

Saya secara pribadi belum pernah melihat lomba panjat pinang di tepi laut. Entah bagaimana mereka menancapkan batang pinang agar tidak mudah miring. Penasaran, saya pun bela-belain untuk melihat lebih dekat. Dengan sedikit berbasah-basahan saya menunggu moment untuk memotret.

13493677811615308541
13493677811615308541

Tak terbayang betapa sulitnya untuk menjangkau puncak batang pinang. Walau dalam air hanya setinggi pinggang dan dada namun naik turunnya air laut tentu mempengaruhi “kuda-kuda” para peserta lomba. Sudah beberapa kelompok anak muda mencoba dan kemudian ambruk terjungkal di permukaan laut. Walau terlihat beberapa wajah yang prustasi namun tetap saja mereka masih mau mencobanya.

Panitia kegiatan lomba rupanya tak ingin melihat semua penonton berkumpul di satu titik menyaksikan perlombaan panjat pinang. Untuk sementara lomba di pending sembari memberi jedah waktu istirahat bagi peserta pemanjat pinang.

[caption id="attachment_209770" align="alignright" width="170" caption=" "]

13493686862123576579
13493686862123576579
[/caption] Lomba kemudian di arahkan di sebuah dermaga kecil. Rupanya sebuah batang kayu yang melintang seperti jembatan menjadi ajang pertempuran untuk lomba pukul bantal. Beberapa peserta datang dari beberapa daerah tapanuli tengah, di adu satu lawan satu berdasarkan tingkatan umur dan jenis kelamin. Tidak ada kengerian di sini selain kelucuan dan kemeriahan. Para peserta harus punya strategi untuk bisa menang. Tidak hanya mengandalkan otot tapi juga otak. Di samping itu juga lomba ini membutuhkan keseimbangan. Maka hanya dalam hitungan menit, sudah ada saja yang jatuh ke laut.

Disini beberapa kali kamera saya terciprat air laut. Jatuhnya salah seorang kontestan kerap membuat air laut terbang secara liar. Belum lagi para pendukungnya yang juga ikut-ikutan melompat hingga menjadi makin meriah dan semakin basah. Maka selain kamera, baju pun turut tersiram air laut dari Samudra Indonesia ini.

Setelah sesi pertandingan lomba pukul bantal selesai, lomba di arahkan kembali ke panjat pinang. Namun secara bersamaan lomba makan kerupuk dan lomba karung untuk anak-anak juga di gelar. Saya memilih menonton lomba panjat pinang yang memang menurut saya paling seru. Beberapa kelompok anak muda tampak bersemangat. Kelompok pertama (masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang) yang datang dari bagian utara Tapteng segera saja menjajal pinang yang mulai habis minyak gemuknya. Hanya dalam beberapa percobaan mereka nyaris menjangkau lingkaran hadiah di puncak pinang. Namun karena keterbatasan waktu maka giliran kelompak kedua mencoba. Namun nasibnya juga sama nyaris menjangkau hadiah. Di kelompok yang ketiga barulah berhasil mengirim seorang anggotanya menggapai puncak pinang dan menuntaskan semua hadiah yang di atas. Hingga seluruh pendukungnya bersorak gembira.

13493696471448893588
13493696471448893588

1349370497742905434
1349370497742905434

134937081728347908
134937081728347908

Ada sekitar enam pancak pinang yang digelar di tepi laut ini. Semuanya di lombakan berdasarkan kelompok katagori umur. Namun saya tidak menyaksikan semua karena ada lomba lainnya yang juga ingin saya tonton.

Maka saya pun beranjak ke arena lomba balap karung yang mana pesertanya adalah anak-anak seumuran 7 – 12 tahun. Melihat mereka begitu antusias mengingatkan saya akan lomba tujuhbelasan yang kerap di ikuti sewaktu kecil. Kemudian menyusul lomba makan kerupuk yang juga di ikuti oleh anak-anak.

Sekitar 14.20 Wib, terpaksa kemeriahan Pantai Kahona saya tinggalkan. Saya tidak punya banyak waktu untuk bisa menonton seluruh lomba. Selain hanya punya waktu satu hari di Pandan, saya juga ingin mendatangi beberapa tempat lainnya di Tapteng.###

Catt:

Pandan adalah pusat administrasi (ibu kota) Kabupaten Tapanuli Tengah - Sumatera Utara. Sekitar setengah jam waktu tempuhnya dari Kota Sibolga ke arah Padang Sidempuan.  Dari kota Medan sendiri jarak tempuhnya kira-kira 360 Km atau 8 - 10 jam berkendaraan via Tarutung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun