Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Neras Suara Institute

Ngopi, Jagong dan Silaturrahmi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Merasa Memiliki Boleh, Tapi Jangan Berlebih

9 Maret 2025   13:26 Diperbarui: 9 Maret 2025   13:26 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bahagia dan Rasa Syukur (Sumber: Pixabay)

Dalam sebuah lirik lagu band Letto yang berjudul memiliki kehilangan tertulis bahwa,

"Rasa kehilangan hanya akan ada

Jika kau pernah (merasa) memilikinya."

Ada satu pemahaman bahwa apa yang sebenarnya kita miliki adalah bukan milik kita. Itu adalah kepunyaan Tuhan yang dititipkan kepada kita.

Apapun bentuknya, titipan adalah titipan, termasuk perasaan yang tidak sama sekali kita tahu kapan akan berubah dan hilang.

Yang jelas, apapun yang kita miliki pada hakikatnya adalah kepercayaan Tuhan kepada kita. Jika suatu saat diambil, seharusnya kita tidak nelangsa karena memang itu dititipkan.

Seperti halnya jasa penitipan barang, tidak mungkin barang itu akan dititipkan selamanya, pasti akan ada masa di mana barang itu diambil pemiliknya. Tentu dengan kesepakatan yang sudah disepahami bersama.

Kita pasti pernah memiliki sesuatu dari yang bersifat biasa-biasa saja, sampai yang sangat berharga. Dan saya yakin kita pernah kehilangan, saat kehilangan pasti akan merasa sedih dan gelisah, terkadang sampai stres dan depresi.

Apalagi kalau tahu-tahu kekasih yang kita jaga selama ini, ternyata menikahnya dengan orang lain. Untuk menguatkan diri kita biasanya muncul ungkapan "Mungkin memang bukan jodohnya." Atau jika bentuknya itu adalah barang, maka "Agaknya memang bukan rejeki kita, kalau memang rejeki nanti pasti kembali."

Ucapan di atas tidak jauh beda dengan layang-layang, yang ketika ada angin kencang ia akan melayang tinggi bahkan benangnya menjadi sangat kuat.

Tetapi ketika anginnya sepoi-sepoi, layang-layang cenderung landai dan benangnya pun kendor, bahkan cenderung tidak bisa terbang.

Yang muncul dalam benak kita adalah, "Ya memang tidak angin, mau bagaimana lagi." Akhirnya kita menunggu dan kadang bersiul karena mitosnya bersiul dapat memanggil angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun