Dahi mereka mengernyit, lekukannya seperti kulit pantat yang kedinginan. Bayangkan dahsyatnya pernyataan itu, ia mampu merangkum sejarah umat manusia. Yang saya yakin, jika itu ditulis oleh para cerdik pandai, akan menghabiskan berkertas-kertas, bertinta-tinta, berbuku-buku, dan berpohon-pohon. Ah, betapa puasnya.
"Lalu, apa dasarnya penyataan itu bisa dikatakan demikian hebatnya?"
Aha.. pertanyaan yang ditunggu-tunggu. Ini waktunya menusuk dan habisi mereka dengan apa yang saya dapat dari buku tebal.Â
"Takhayul, Â Saudara-saudara..."Â
Saya diam, berikan sedikit jeda agar mereka bisa pura-pura berfikir.
"Takhayul adalah senjata utama moyang kita sejak jaman prasejarah. Dengan takhayul, mereka telah memenangi pertempuran melawan berbagai macam wabah dan kerasnya alam. Dengan demikian, untuk bertahan hidup dalam situasi seperti ini, seyogyanya kita harus kembali ke jaman prasejarah dengan memproduksi takhayul sebanyak-banyaknya."
"Berdamai dengan wabah adalah takhayul itu sendiri!!"
Sebagai penutup, saya akan berteriak "eurekaaa!!" meniru Archimedes saat menemukan teori kapal mengapung di dalam kamar mandi.