“Kota Solo pernah mendapatkan penghargaan Green City dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Mentri Kehutanan. Bapak bisa cek sendiri ke sana”.
Demikian pernyataan Jokowi menjawab pertanyaan Hatta Rajasa tentang prestasi Jokowi dalam hal lingkungan, pada debat terakhir capres-cawapres di hotel Bidara, Jakarta.
Berikut ini penjelasan The Jakarta Post mengenai penghargaan yang diterima Jokowi pada tahun 2011 itu.
***
The Indonesia Green Awards 2011, which was initiated by Bisnis and CSR Magazine and the La Trofi School of CSR, selected the 34 recipients for their environmental work in Indonesia.
The individual winners are Surakarta Major Joko Widodo, “Easy Green Living” writer Valerina Daniel, Wakatobi Regent Hugua, cyclist Agustinus "Nugie" Nugroho, Taman Safari Indonesia founder Tony Sumampau, initiator of the Jakarta Berkebun community M. Ridwan Kamil, South Jakarta Major Syahrul Effendi, Gardening Academy (Akademi Berkebun) founders Ida Amal and Amal Alghozali, East Kalimantan Governor Awang Foroek Ishak, Indonesian Scavengers Union chairperson Cathy Lengkong, Komodo activist Zeby Febrina and Greenheart Indonesia foundation chairman Erbe Sentanu.
***
Dalam hal ini jawaban Jokowi jelas tidak akurat.
Pertama, penghargaan yang diterima Jokowi tersebut diberikan oleh pihak swasta, yaitu La Trofi School of CSR, bukan Kementerian Lingkungan Hidup. Adapun Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan hanya hadir sebagai undangan.
Kedua, La Trofi School sebagaimana dilansir The Jakarta Post sebenarnya penghargaan kepada peroranganbukan untuk Kota. Kriteria penilaian La Trofi School tidak menyeluruh sebagaimana kriteria kota yang menerima penghargaan Adipura. Jokowi dalam hal ini dianggap berhasil menghijaukan kota, sebagaimana individu penerima penghargaan lainnya, ada yang berhasil menumbuhkan semangat berkebun, penyayang Komodo, penulis tentang lingkungan, dll.
Jadi bukan untuk Kota Solo ya Mas Jokowi.., tapi Solo memang adem dan hijau kok…. cap jempol Mas..
