Mohon tunggu...
Ali London
Ali London Mohon Tunggu... wiraswasta -

Interested in social politics especially Middle East.Currently living in London Speaking and writing English , Arabic and of course Indonesian. Kind Regards. Ali

Selanjutnya

Tutup

Politik

KENAPA BARAT PILIH JOKOWI TIDAK PRABOWO ?

12 Juli 2014   05:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:36 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertama saya ingin mengucapkan selamat kepada Bangsa Indonesia yang telah sukses melakukan pesta demokrasi dengan baik dan lancar . Kita mengharap tidak akan terjadi kerusuhan terlepas siapa yang akan ditentukan sebagai pemenang oleh KPU pada 22-Juli-2014 . Sebernarnya tidak ada peserta pemilu atau perlombaan apapun yang berhak mengumumkan sebagai pemenang kecuali panitia . Ini merupakan standard basic di dunia . Karena kubu PDI-P mendeklarasikan kemenangan , kubu GERINDA terdesak dan terpaksa untuk melakukan hal yang sama , apalagi melihat margin suara yang tidak menunjukkan kalah telah !

Tujuan tulisan ini adalah mengungkap alasan kenapa Barat khususnya Uncle Sam lebih jatuh cinta dengan Jokowi yang halus dari pada Prabowo yang tegas . Media asking seperti  The Wall Sreet Journal , The Economist , The Times mengeluarkan statement dukungan kepada Jokowi . Menurut mereka Pemerintahan Jokowi akan lebih menguntungkan investor -  investor asing . Sementara Prabowo , bagi mereka , lebih bersifat riskan khususnya ke tikka terang - terangan dia meminta supaya dinegosiasi kembali kontrak - kontrak dengan perusahaan asing yang menyedot kekayaan alam Indonesia . Di sampling akan mensaratkan investor asing untuk membayar modal yang untuk berbisnis di Indonesia . Tentu kebijakkan itu disebut nasiolistic atau protectionist yang sangat menguntungkan rakyat Indonesia dan merugikan investor asing . Tau kah Anda bahwa di Malaysia investor yang menanamkan modal di bank Malaysia tidak bisa mendapatkan lebih dari 30% ( tiga puluh ) laba atau profit ?! Sementara di negeri Indonesia mereka bisa mendapatkan lebih dari 99%. ! Karena itu kita jangan heran dan kaget nilai Rupiah selalu naik turun dan sangat volatile . Ingat enam bulan lalu ketika Rupiah jatuh menjadi 12.000 terhadap Dollar ? Factor fundamental ialah para investor asing membawa keluar modalnya ! Indonesia belum mampu mengadopsi system free market total seperti Barat . Nilai tukar Rupiah , tanpa berlebihan , bisa saya katakan di bawah cengkraman para investor asing . Jika Rupiah jatuh otomatis harga semua barang termasuk CABE akan naik , karena kita membeli minyak mentah dengan Dollar dengan nilai  rupiah yang lemah!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun