Dalam olahraga apapun termasuk yoga, ada satu faktor yang sangat penting dan tidak bisa kita abaikan, yakni faktor anatomi badan. Hal ini kerap ditekankan sebelum guru yoga mengajar murid terutama yang masih baru karena mereka perlu untuk memahami pentingnya mengenali tubuh sendiri.
Di sini saya ingin menjelaskan mengenai proporsi anatomi badan manusia yang nantinya juga akan berdampak pada teknik kita berolahraga termasuk saat latihan yoga.
Pertama-tama apa itu "proporsi"? Jika mengutip dari wikipedia, kata "proporsi" mengacu pada pernyataan matematika yang menunjukkan bahwa ada persamaan dari dua perbandingan/ rasio.
Tapi secara anatomi, kata ini lebih tepatnya adalah ukuran dari bagian-bagian badan yang berbeda yang bisa diperbandingkan.
Nantinya ada proporsi yang dianggap ideal yang dianggap sebagai acuan normal atau uniknya badan seseorang. Saya katakan "unik" (bukan "abnormal") karena konotasi unik di sini lebih positif dan mendorong penerimaan, alih-alih mencapnya sebagai ketidakwajaran lalu berpikir negatif tentangnya.
Mengapa Perlu Tahu Proporsi Anatomi Badan Sendiri
Menurut saya sebagai guru yoga, mengenal proporsi anatomi badan kita masing-masing akan mempermudah kita dalam mengenali kelebihan dan kekurangan tubuh saat bergerak dalam olahraga apapun.
Proporsi anatomis badan ini nantinya akan sangat berpengaruh pada biomekanika (disiplin ilmu yang mempelajari penerapan fisika dalam tubuh organisme/makhluk hidup seperti manusia dan hewan).
Dengan mengetahui proporsi anatomi badan kita masing-masing, kita nantinya akan lebih mudah memahami kelebihan dan kelemahan badan saat melakukan berbagai pose yoga dan gerakan olahraga lain.
Mengetahui proporsi anatomis badan juga akan memberi penjelasan mengapa seseorang bisa dengan mudah melakukan sebuah pose yoga tetapi sangat kesulitan saat melakukan pose yoga lainnya.
Sering para pemula putus asa saat mencoba suatu pose yoga karena menganggap dirinya kurang lentur atau kuat. Tetapi setelah berlatih bertahun-tahun pun ternyata tak ada kemajuan berarti dalam melakukan pose yoga yang dimaksud. Bisa jadi, salah satu faktor pengganjalnya adalah proporsi anatomis yang kurang mendukung.