Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

UX Writer, Penulis Termakmur Versi Laporan Gaji Terbaru 3.0 HRD Bacot

16 Januari 2024   07:52 Diperbarui: 16 Januari 2024   08:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mau digaji dua digit? Masuklah ke bidang IT. (Foto: Pexels.com)


GAJI adalah salah satu bahan perbincangan paling hangat dan tidak bakal habis lekang dimakan waktu dalam dunia kerja.
Itulah kenapa pertanyaan soal gaji adalah salah satu pertanyaan paling penting dalam wawancara pekerjaan.

Semua pertanyaan boleh dijawab dengan lancar dan benar tapi kalau besaran gaji kurang sreg di hati, rasanya mau menerima tawaran kerja di tempat sementereng atau sebonafide apapun bakal membuat kita pikir-pikir lagi.

Baru-baru ini HRD Bacot merilis sebuah laporan soal gaji di kalangan pekerja sektor formal di area Jakarta dan sekitarnya.

Di sini saya fokus membahas profesi penulis karena itulah pekerjaan pertama dan utama saya saat ini.

Peringkat Gaji Penulis di Sejumlah Industri Versi Laporan HRD Bacot 2023

Saya pun menelusuri laporan gaji HRD Bacot dan menemukan sejumlah posisi pekerjaan yang berkaitan dengan menulis. Data tersebut Anda bisa baca selengkapnya di tautan ini.

Urutan ranking didasarkan pada angka kuartil atas yang menurut saya bisa menunjukkan besaran gaji maksimal yang bisa dicapai seseorang jika bekerja secara 'all out' dari berbagai aspek di posisi pekerjaan tersebut.


Ranking 1
Bidang: IT
Posisi: UX writer
Level: staff/ officer/ analyst
Lokasi: DKI Jakarta
Kuartil Atas: 12.500.000
Median: 8.000.000
Kuartil Bawah: 6.665.000

Ranking 2
Bidang: Art and Creative
Posisi: Copywriter
Level: staff/ officer/ analyst
Lokasi: DKI Jakarta
Kuartil Atas: 10,125,000
Median: 8,750,000
Kuartil Bawah: 6,450,000

Ranking 3
Bidang: Business Development, Sales & Marketing
Posisi: Copywriter
Level: staff/ officer/ analyst
Lokasi: DKI Jakarta
Kuartil Atas: 8,930,500
Median: 5,800,000  
Kuartil Bawah: 4,750,000

Ranking 4
Bidang: Art and Creative
Posisi: Content writer
Level: staff/ officer/ analyst
Lokasi: DKI Jakarta
Kuartil Atas: 7.000.000
Median: 6.135.000
Kuartil Bawah: 5.002.747

Ranking 5
Bidang: IT
Posisi: Technical writer
Level: staff/ officer/ analyst
Lokasi: DKI Jakarta
Kuartil Atas: 6.492.000
Median: 6.000.000
Kuartil Bawah: 4.409.750

Ranking 6
Bidang: Art & Creative
Posisi: Copywriter
Level: staff/Officer/Analyst
Lokasi: Jawa Barat
Kuartil Atas:  6,250,000
Median: 6,200,000  
Kuartil Bawah: 3,750,000

Ranking 7
Bidang: Art & Creative
Posisi: Writer - Editor
Level: Staff/Officer/Analyst
Lokasi: DKI Jakarta
Kuartil Atas: 5,650,000
Median: 5,200,000
Kuartil Bawah:  3,919,000

Dari sini kita bisa ketahui bersama bawah besaran gaji dua digit paling tinggi dimiliki oleh para penulis yang memiliki posisi sebagai UX writers di tempat kerja mereka.

Untuk Anda yang belum paham profesi UX writer, berikut penjelasan singkatnya.

Penulis Teks di Aplikasi

Dari pemahaman saya setelah saya dulu pernah mengikuti sebuah workshop soal UX writing, seorang UX writer, atau penulis pengalaman pengguna, adalah seorang penulis profesional yang fokus pada pembuatan teks (atau istilahnya "microcopy") dan konten yang pengguna temui dalam produk dan antarmuka digital. Dengan kata lain, UX writer adalah orang yang membuat teks yang Anda bisa baca di beragam aplikasi digital di gawai misalnya Gojek, Ovo, ChatGPT, dan sebagainya.

Tujuan utama seorang UX writer adalah meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan dengan menciptakan konten yang jelas, ringkas, dan bermakna untuk membimbing pengguna dan membantu mereka mencapai tujuan mereka dengan lancar.

Tanggung Jawab Pekerjaan Seorang UX Writer

Berikut adalah sejumlah tanggung jawab yang dipikul di pundak seorang UX writer:

1.  Pembuatan Konten: UX writer membuat konten seperti microcopy, pesan kesalahan, panduan onboarding, tooltip, dan elemen teks lainnya yang digunakan orang saat menggunakan situs web, aplikasi, atau perangkat lunak.

2. Ketegasan dan Konsistensi: UX writer memastikan bahasa yang digunakan bersifat jelas, konsisten, dan sejalan dengan nada dan gaya keseluruhan merek. Konsistensi ini membantu membangun pengalaman pengguna yang koheren dan mudah dikenali. Anda bisa amati misalnya dari gaya merek Gojek yang menyasar anak muda karena di aplikasi mereka gaya bahasanya sangat kekinian dan condong ke 'Jaksel'.

3. Bahasa yang Memprioritaskan Kenyamanan Pengguna: UX writers bertugas memastikan agar bahasa yang dipakai di aplikasi bisa nyaman dan tidak janggal saat dibaca pengguna. Dengan demikian mereka bisa lebih memahami instruksi. UX writer berusaha untuk menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami oleh pengguna. Bukan malah membuat microcopies yang rumit dan ambigu.

4. Kolaborasi dengan Tim Desain dan Produk: UX writers sering bekerja sama erat dengan desainer, manajer produk, dan pihak lainnya untuk mengintegrasikan teks secara mulus dengan desain dan fungsionalitas keseluruhan produk. Pendekatan kolaboratif ini memastikan bahwa elemen visual dan teks bekerja secara harmonis.

5. Uji A/B dan Iterasi: UX writer mungkin dilibatkan dalam pengujian A/B dari elemen-elemen teks yang berbeda untuk menentukan apa yang paling cocok dengan pengguna. Berdasarkan umpan balik pengguna dan data, UX writer mengulang dan menyempurnakan konten untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna.

6. Aksesibilitas dan Inklusivitas: UX writer memastikan konten dapat diakses oleh pengguna dengan kebutuhan dan latar belakang yang beragam merupakan pertimbangan penting bagi UX writer. Mereka mungkin bekerja untuk menciptakan konten yang inklusif dan mengakomodasi audiens yang luas.

7. Kesesuaian dengan Merek: UX writers berperan dalam mempertahankan konsistensi merek melalui bahasa yang digunakan dalam produk. Mereka membantu memperkuat identitas dan kepribadian merek melalui konten tertulis.

Secara ringkas, seorang UX writer adalah bagian penting dari proses desain pengalaman pengguna, berkontribusi pada penciptaan interaksi yang positif dan efektif antara pengguna dan produk digital. 

Pekerjaan mereka melibatkan kombinasi keterampilan linguistik, pemahaman perilaku pengguna, dan kolaborasi dengan tim lintas fungsi untuk memberikan pengalaman yang kohesif dan ramah pengguna.

Jika Gaji Belum Sesuai Harapan

Mengetahui gaji rekan-rekan kita di industri yang sama atau berbeda memang memiliki dua konsekuensi. Pertama, kita bisa lebih termotivasi sehingga merasa terdorong belajar dan bekerja lebih giat. Kedua, kita juga bisa lebih terdemotivasi alias malas dan merasa terpuruk.

Bagi saya sendiri, jika saya mengetahui gaji saya belum setara dengan standar rata-rata industri, saya akan mempertimbangkannya berdasarkan dua aspek utama yakni aspek kesejahteraan (yang erat kaitannya juga dengan besaran gaji) dan aspek pengalaman/ kesempatan belajar (yang bisa menjadi modal untuk perjalanan karier selanjutnya).

Skenario pertama adalah saat kesejahteraan dan pengalaman bisa berjalan beriringan. Dua-duanya bisa memenuhi ekspektasi. Itu sangat ideal. Jika Anda bisa mendapatkan posisi pekerjaan yang memungkinkan Anda lebih sejahtera dan bisa belajar banyak sembari bekerja, tentu pekerjaan itu harus Anda pertahankan.

Skenario kedua adalah saat kesejahteraan tidak sesuai harapan tapi kesempatan meraih pengalaman lumayan banyak. Saran saya, Anda bisa bertahan sambil belajar dan mencari peluang yang lebih baik dalam hal gaji/ kesejahteraan.

Skenario ketiga ialah saat kesejahteraan sesuai harapan tapi kesempatan belajar minim. Di sini Anda tak perlu buru-buru resign karena Anda bisa belajar di luar jam kantor. Misalnya Anda bekerja di tempat yang nyaman dan gaji lumayan tapi banyak menganggur. Jangan buru-buru mengundurkan diri tapi gunakan waktu yang banyak tersisa untuk belajar sendiri. Misal dengan membaca buku soal skills pekerjaan baru, mendengarkan podcast soal profesi baru yang Anda incar, memupuk jalan karier di bidang lain sebagai pekerjaan sampingan, menekuni hobi yang mendatangkan cuan, dan sebagainya.

Skenario terakhir adalah ketika kesejahteraan buruk dan kesempatan menimba pengalaman dan ilmu juga sangat minim. Tentunya Anda mesti segera meninggalkan pekerjaan semacam itu. Kenapa? Karena Anda tak akan menjalani pekerjaan yang membuat Anda nelangsa terlalu lama dan tidak memberi peluang memperbaiki kualitas diri untuk menyambut peluang berikutnya dengan lebih baik lagi.

Jadi, apa rencana Anda di tahun 2024 ini jika ingin upgrade kesejahteraan? Banting stir ke UX writing? (*/) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun