Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Satu Manfaat Konsumsi Buah dan Sayur Segar yang Tak Bisa Digantikan Multivitamin Termahal Sekalipun

17 Oktober 2021   11:41 Diperbarui: 17 Oktober 2021   15:01 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengonsumsi buah dan sayur segar sangat bermanfaat bagi tubuh bahkan tak bisa digantikan oleh multivitamin. Sumber: Unplash/Ja Ma via Kompas.com

Dari sana, ditemukan cuma 25% anak-anak usia sekolah menengah dan 28% anak-anak usia SD yang mengkonsumsi buah dan sayur segar 5 porsi sehari. Jadi porsinya sangat sedikit. Bahkan ada 1 dari 10 anak yang sama sekali emoh menyentuh apalagi menelan buah dan sayur.

Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai orang dewasa agar fenomena ini tidak makin parah?

Pertama, tentu kita bisa menjadi teladan. Anak-anak adalah peniru yang hebat. Mereka melihat dan meniru perilaku orang-orang dewasa di sekitarnya. Jangan mengharapkan anak-anak mau makan sayur dan buah saat orang tua atau orang dewasa yang tiggal bersamanya membenci sayur dan buah. Jadi kita sebagai orang tua perlu berkaca dulu, menelisik kebiasaan makan kita.

Kedua, jika orang tua sudah memperbaiki kebiasaan makannya dan menunjukkan teladan yang nyata, akan lebih baik jika pemerintah dan masyarakat sekitar juga menunjukkan kepedulian dengan berjualan makanan yang menyehatkan bagi anak-anak kita. Bukan makanan dan minuman ringan yang kandungannya merusak tubuh, bersifat karsinogenik (memicu kanker), dan sebagainya. 

"Tapi kan kalau jualan makanan dan minuman yang sehat mana ada anak-anak yang suka?"

 Mungkin begitu kilah mereka yang berjualan makanan dan minuman dengan zat pewarna tekstil, pengawet yang tak semestinya dipakai untuk makanan manusia, dan zat-zat kimiawi lain yang berbahaya.

Jika Anda tahu ini memang merusak kesehatan dan menimbulkan penyakit, apakah Anda akan masih berikan pada anak Anda sendiri? 

Di sini kita jangan berbicara cuma profit dan keuntungan pribadi tapi juga memikirkan tanggung jawab moral kita pada generasi penerus bangsa. (*/Twitter: @akhliswrites)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun