Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Entrepreneur, Jangan Pilih Nama Merek yang Macho!

18 Februari 2021   14:37 Diperbarui: 19 Februari 2021   13:10 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merek yang namanya terkesan lebih hangat dan kewanita-wanitaan justru lebih berpeluang sukses. Kok bisa? (Foto: Wikimedia Commons)

ENTREPRENEURSHIP atau kewirausahaan memang menjadi salah satu jalan keluar dari masalah meledaknya angka pengangguran di masa pandemi yang berkepanjangan sekarang ini. 

Makin banyak orang berminat memulai usaha rumahan sendiri karena harus diakui jumlah lapangan kerja makin menyempit, para pemberi kerja juga makin selektif, ditambah dengan makin banyaknya para lulusan universitas yang menjadi angkatan kerja baru. Jadi, persaingan makin sengit.

Bagi Anda yang menganggur, memulai bisnis mikro bisa jadi solusi agar dapur tetap ngepul. Produk yang dihasilkan dan dijual biasanya berupa makanan dan minuman. Dan agar mudah diingat, kita semestinya memberikan nama bagi bisnis atau produk kita tersebut.

Nama produk atau yang dikenal sebagai merek (brand) merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan. Mungkin kita bertanya-tanya, "Apakah sebegitu signifikan pengaruhnya ke keberhasilan bisnis?" 

Bukannya Shakespeare berkata apalah arti sebuah nama. Yang penting kualitasnya. Kalau pembeli suka, bukannya nama tak semestinya jadi masalah?


Namun, ternyata tidak demikian kenyataannya. Para peneliti dari University of Calgary, University of Montana, HEC Paris, dan University of Cincinnati baru-baru ini (Februari 2021) mempublikasikan sebuah makalah terbaru berjudul "Is Nestl a Lady? The Feminine Brand Name Advantage" dalam Journal of Marketing yang membahas aspek linguistik (kebahasaan) dari sebuah nama merek.

Diketahui bahwa merek bisa memengaruhi persepsi masyarakat terhadap sebuah merek. Terdengar subjektif tetapi begitulah manusia. Ia bukan cuma makhluk logika, tetapi juga memiliki rasa.

Menurut penelitian, merek-merek yang memiliki kesan feminin ternyata mendominasi daftar merek yang sukses di pasaran dunia. Kita bisa meneliti daftar Global Top Brands yang disusun Interbrand selama 20 tahun belakangan. Tercatat ada lebih banyak merek feminin yang bertengger di klasemen puncak merek dunia.

Anda pasti bertanya: "Memangnya apa kriteria merek yang feminin?"

Begini kriterianya: sebuah mereka disebut feminin atau cenderung feminin jika dan hanya jika ia memiliki dua suku kata atau lebih (nama yang pendek cenderung berkesan maskulin), memiliki penekanan pada suku kata kedua atau selanjutnya (bukan suku kata pertama), dan diakhiri dengan vokal (bukan konsonan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun