Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat Itu Sederhana, yang Rumit Itu Tren dan Gaya! (Bagian 1)

26 November 2020   20:45 Diperbarui: 5 Desember 2020   10:35 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga kesehatan itu murah. Yang mahal ialah konsistensinya. (Foto: Wikimedia Commons)

Kita sering tergoda untuk makan makanan yang tidak sehat dan memilih konsumsi suplemen untuk menyeimbangkan. Padahal belum tentu suplemen itu bisa memberikan efek yang sama ampuhnya dengan makanan sehat. Lagi-lagi, itulah sifat manusiawi yang selalu tergiur jalan pintas.

Ekspresikan Diri

Manusia memiliki banyak jenis emosi dan perasaan. Kesehatan mental kita akan jauh lebih baik bila kita bisa mengekspresikan emosi dan perasaan itu secara sehat.

Untuk itu, pilihlah cara untuk mengutarakan emosi dan perasaan tersebut pada orang lain dengan baik. Jadilah diri kita sendiri sehingga kita tidak lelah secara emosional dan mental untuk berpura-pura.

Anda bisa memilih untuk membagikan emosi dan perasaan tersebut melalui obrolan dengan teman atau keluarga. Atau juga bisa dengan menulis, melukis, menyanyi atau berkesenian.


Jaga Hubungan Sosial

Pentingnya menjaga hubungan sangat terasa di tengah pandemi. Di saat kita harus menjaga jarak seperti ini, kita diingatkan bahwa hubungan sosial yang baik dan positif dengan manusia lain di sekitar kita bisa membuat jiwa kita tetap waras tak peduli masalah apapun yang kita sedang hadapi.

Saya mengamini ini karena konon kebahagiaan hidup seseorang ialah saat seorang manusia bisa menikmati hubungan yang harmonis dengan sesamanya. Bukan jumlah harta atau aset yang dikantonginya. Bukan juga soal ketenaran.

Interaksi tatap muka tetaplah menjadi yang paling utama sebab secanggih apapun teknologi digital, kehadiran dan sentuhan manusia lain tidak bisa digantikan. Saking berharganya sentuhan manusia itu, penulis Mitch Albom sampai menelurkan sebuah karya bertema pandemi yang berjudul "Human Touch" yang menggarisbawahi  semakin berharganya sentuhan dan interaksi antarmanusia di masa pandemi ini.

Dan sekali lagi ini bukan soal kita masih bisa bertemu atau bersentuhan tetapi juga kualitas hubungan yang kita miliki dengan manusia-manusia di sekitar kita. Tak heran, banyak juga perceraian dan kekerasan rumah tangga tercatat di China pasca lockdown akibat gelombang Covid-19 meski suami istri dan anak-anaknya makin sering berjumpa dan berinteraksi di dalam rumah. (/Twitter: @akhliswrites)

Baca bagian kedua di SINI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun