Mohon tunggu...
Akhir Fahruddin
Akhir Fahruddin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

| Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada | Bachelor of Nursing Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kaidah Membosankan tentang Cinta

5 November 2021   09:00 Diperbarui: 5 November 2021   09:04 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bosan adalah penyakit yang harus dihindari, dia adalah hama bagi pohon untuk bertumbuh baik. Kebosanan ibarat daun menguning dan layu, lalu induk semangnya jatuh dan hilang. 

Pada saat itu maka pupuk berupa sentuhan fisik dan jiwa perlu dilakukan. Sentuhan jiwa perlu diolah agar daun menguning tidak terjadi dan sentuhan fisik perlu dilakukan agar hasrat untuk tetap bertumbuh menjadi kuat artinya.

Bertumbuh bersama, melewati kebosanan dengan sentuhan fisik dan jiwa serta menjadikan hidup dinamis dengan tugas-tugas yang kita laksanakan, maka keterjagaan akan selalu ada. K

ita terjaga dari id karena super ego kita telah berhasil menjembatani energi negatif menjadi positif. Pada saat yang bersamaan kita juga telah berhasil melewati dinamika.

Agar tetap stabil, dinamis dan utuh, maka kebosanan harus dikelolah dengan baik. Itu ujian dari pohon cinta yang kita jaga dan rawat untuk tetap bertumbuh hingga menua dan lapuk karena zaman membatasinya untuk hidup. Ini pelajaran besar dari kaidah membosankan tentang cinta. Karena setiap manusia akan melaluinya dengan jalan dan cara yang berbeda.

Intinya tidak ada yang ideal dan sempurna seperti drama dalam film korea. Sejatinya kita mulai melihat kedalam dan berujar bahwa sungguh apa yang terjadi hari ini adalah kenyataan yang harus diterima tentang perjalanan dari takdir cinta sedang kita jalani. 

Butuh akar yang kuat berupa iman dan lahan yang sejuk berupa ikhsan untuk menumbuhkembangkan pohon peradaban cinta.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun