Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sepatu Kusut Sneaker dan Kecanggihan Ugly Fashion Melawan Akal Sehat

12 September 2022   15:26 Diperbarui: 17 September 2022   19:41 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasigambar-sepatumahal-dewiku.com

rtsos2n-e1498831908682-6325429a6f5c5e24e5171617.jpg
rtsos2n-e1498831908682-6325429a6f5c5e24e5171617.jpg
ilustrasi gambar-quatrz

Pilih Nyaman Atau Modis?

Sampai sekarang debat ugly fashion, masih tetap bikin bingung tapi juga penasaran. Tak hanya para fashionista, orang awam masih berfikir kalau membeli brand terkenal dan mahal, pasti barangnya kualitas terbaik. 

barang keluaran Balenciaga-selebrities .id
barang keluaran Balenciaga-selebrities .id

Menurut sebuah video yang dirilis oleh The List, sayangnya, hal tersebut belum berlaku untuk semua merek Internasional. Tak perlu jauh-jauh, beberapa brand fashion yang sudah akrab namanya di telinga ini, ternyata tidak mementingkan kualitas produk yang semahal harganya. 

Video dengan narasi catchy, membeberkan beberapa fashion brand, tapi ternyata tak menjual kualitas yang berbanding lurus dengan harga produk mereka yang super mahal.

Christian Louboutin, sepatu berhak tinggi dengan sol merah menyala ini, ternyata di balik keelokan lekukan desain heels setiap sepatunya,  ternyata menyebabkan rasa sakit, tapi uniknya, biasanya ditahan oleh mereka yang mengenakannya demi model atau tren.

Dengar apa kata designernya, Christian Louboutin bahwa, fokus utamanya saat menciptakan setiap rancangan baru, adalah estetika desain bagian luar sepatu, dan untuk kenyamanan si pengguna, bukanlah fokus utamanya. Jadi menderita demi fashion, mungkin terbukti saat memakai sepatu hal Loubutin. 

Bagaimana menurutmu jika pola--atau gambaran kemiskinan atau tepatnya label kemiskinan berupa barang gembel, kumal, lusuh ternyata dijadikan komoditi branded?. Atau berapa penawaranmu untuk sebuah sandal berpenampakan seperti botol plastik minuman mineral yang tergilas mobil ?.Rp. 100 ribu?, Rp 500 ribu?, bagaimana jika ada yang menjualnya 895 Euro atau setara Rp.13,5 juta?. Lol, yang membelinya pastilah sangat eksentrik atau sekedar cari sensasi!. Ini penampakan produknya.

master-2fu9y282oi-342-balenciaga-631f03eb799ae16db42c7b82.jpg
master-2fu9y282oi-342-balenciaga-631f03eb799ae16db42c7b82.jpg
ilustrasi gambar-slipper selangit-selebrities.id

Barangkali terlalu jauh jika menghubungkan dengan cerita kemiskinannya C.K Prahalad yang terkenal dengan Bottom of pyramid-nya, yang bilang bahwa kemiskinan itu bisa jadi sumber daya selama bisa dikelola dan betul mengelolanya.

Dan bisa jadi "gagasan" mengkomersilkan ide orang susah mungkin tercetus dari pikiran ala Prahalad itu. Bagaimana caranya "branded" berpatron orang susah, mewakili gambaran --kemiskinan justru bisa punya nilai jual dan daya tarik eksentrik.

Cerita tentang "sepatu kusut" Paris Sneaker milik Balenciaga adalah salah satu bukti, bahwa kemiskinan ternyata bisa dijual menjadi komoditas mahal yang harganya melawan nalar. Harganya  $1850 atau setara Rp.27,5 juta, untuk setiap pasang "sepatu bututnya". Dan edisinya menjadi spesial karena hanya diproduksi 100 buah. Lantas penjualan branded dari rumah mode dunia itu diikuti oleh barisan merek besar lainnya; sebut saja Gucci, Golden Goose, Balmain, dan Yeezy.

Bayangkan sepatu gembel ala Balenciaga itu dibanderol  dengan harga fantastik untuk ukuran tampilan yang katanya estetik, tapi sama sekali aneh. Jika yang pakai Justine Bieber, orang tak akan mencibir, karena penampakan itu sama sekali tak mewakili "kemiskinan" yang sebenarnya. Beda jika kalangan jelata memakai sepatu itu, meskipun mereknya Balenciaga, tapi itu terjadi karena tak ada pilihan sepatu lain selain sepatu butut itu satu-satunya.

Bahkan orang miskin akan merasa dilecehkan martabatnya"sekalipun sudah miskin" jika diharuskan memakai sepatu "miskin" tersebut. Terlepas dari apapun model yang sedang jadi trendnya-kecuali jika di bawa ke Citayam Fashion Week, barangkali Balenciaga itu akan bikin geger!. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun