Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kemana Kasus Sambo Akan Dibelokkan, Apakah Sembilan Fakta Ini Buktinya?

22 Agustus 2022   12:12 Diperbarui: 22 Agustus 2022   20:53 2058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar-rumitnya kasus sambo-kontenislam.com

Terkuncinya motif ini tanpa diikuti dengan pernyataan resmi tentang motif secara spesifik, dapat menimbulkan banyak persepsi. Sensitif dalam arti terkait masalah seksualitas, perselingkuhan, dugaan perkosaan, pelecehan seksual, hingga soal sangat sensitif LGBT yang menjadi praduga yang sangat aneh dan tidak masuk akal. Tapi muncul di ruang publik.

Jika yang dimaksud adalah terbongkarnya rahasia hubungan gelap Sambo dengan seseorang yang memicu konflik, bisa jadi itu juga termasuk isu sensitif.

Namun bukan tidak mungkin yang dimaksud isu "sensitif dan menjijikan" adalah, terbongkarnya rahasia besar tersangka FS oleh Brigadir J yang berujung pada pembunuhan J, sebagai upaya tutup mulut.

Fakta ini didukung adanya ancaman, jika sampai ke atas, akan memiliki konsekuensi membahayakan nyawa Brigadir J. Bisa saja ini benar, bahwa Brigadir J memiliki kartu truf yang bisa "membahayakan karir dan kekayaan FS".

Keenam; reaksi Kompolnas dan Bareskrim yang selalu bertolak belakang dengan temuan bukti dan fakta dari para pengacara pihak korban. Bahkan dalam beberapa kasus penyidikan, seperti disampaikan pengacara Kamaruddin Simanjuntak banyak bukti penting tidak dimasukan dalam laporan BAP hasil penyidikan kasus .

Ketujuh; Reaksi anggota DPR RI Komisi 3 Bidang politik, HAM dan Keamanan, yang begitu terlambat merespon dan melakukan klarifikasi kasus. Hanya melakukan konferensi pers dan menunggu perkembangan pemberitaan, bukan ditindak lanjuti dengan upaya mendorong  investigasi yang lebih intens oleh para pihak agar kasusnya terbuka.

Hal ini juga berkaitan adanya informasi yang beredar, bahwa ada indikasi aliran dana Sambo juga bergerak hingga ke gedung parlemen?.

Kedelapan; Para tersangka mengajukan peninjauan ulang, dengan menyatakan status mereka sebagai korban tipu muslihat Sambo.

Beberapa tersangka menggunakan bukti alibi yang menyatakan atau menggambarkan bahwa mereka tidak berada di tempat kejadian atau memiliki keterkaitan dengan kasus pembunuhan dan tuduhan bahwa mereka terlibat karena diajak Sambo dalam rencana skenarionya.

Ini masih dalam tahap penelusuran, termasuk dari seluruh bukti seperti digital forensik, yang dapat saja mendeteksi adanya komunikasi terkait kasus dan kesepakatan atau deal-deal

Kesembilan; Jerat hukum yang dikenakan pada tersangka FS atas dugaan pembunuhan berencana

Setelah FS di jerat dengan Pasal 340 subsider, pasal 338 junto dan pasal 55-56 KUHP dengan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati, seumur hidup dan sekurang-kurangnya 20 tahun penjara, juga masih ada tanda tanya yang tersimpan.

Apa kira-kira pasal yang akan dijerat kepada FS?. Semakin kasus dibawa kepada motif yang semakin menyempit---ada dugaan soal perusakan martabat, tidak terbukti adanya uang 900 milyar dalam bunker, tidak ada pencopotan jabatannya sebagai polisi, para tersangka berubah status menjadi "korban sambo", maka kasus bisa saja berakhir pada hukuman 20 tahun penjara, dan keputusan paling buruk yang bisa dilakukan polri---mencopot dengan tidak hormat dari kesatuan. Tapi ini juga diragukan oleh publik, atas dasar beberapa fakta diatas.

Liarnya informasi di media sosial memunculkan spekulasi dan informasi yang mungkin tidak valid, sehingga menjadi bibit kebohongan yang cenderung di jadikan alat justifikasi untuk memperkuat dugaan yang lain. Namun pemicunya, adalah tidak transparansinya kasus ini di mata publik.

Informasi yang bertaburan dan simpang siur, membuat publik tidak lagi percaya pada informasi dan sumbernya sekaligus.

Ingat dengan peristiwa perang dunia kedua, ketika pihak Jepang mengirimkan "kawat telegram" secara beruntun tentang rencana serangan mereka ke Pearl Harbour, sehingga pihak Sekutu merasa kawat telegram itu hanya sebagai omong kosong alias hoaks. Sekutu baru menyadari ketika serangan Kamikaze itu menghentak Perl Harbour di pagi hari 7 Desember 1941, ketika pasukan Sekutu belum terjaga dari tidur.

Apa akibatnya menurut fakta sejarahnya?.  Dua belas kapal perang dan kapal lain ditenggelamkan atau rusak, 188 kapal terbang dimusnahkan, 155 telah rusak dan 2.403 orang Amerika kehilangan nyawa mereka. Kapal perang USS Arizona meledak dan tenggelam menyebabkan 1.100 orang kehilangan jiwa, hampir separuh dari jumlah korban Amerika yang mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun