Mimizuka yang berarti "Gundukan Telinga" adalah nama lain dari Hanazuka yang berarti "Gundukan Hidung". Nama ini dipilih karena dianggap lebih "manusiawi" dibanding Hanazuka. Mimizuka adalah sebuah monumen berbentuk gundukan yang terletak di dekat Kuil Toyokuni (Kuil Shinto yang didedikasikan untuk Toyotomi Hideyoshi) di Kyoto.Â
Di bawah monumen ini terkubur puluhan ribu potongan hidung dan telinga dari para korban Invasi Jepang ke Korea / Perang Imjin tahun 1592-1598. Toyotomi Hideyoshi, yang kala itu memimpin invasi memerintahkan kepada seluruh pasukan Jepang agar mereka mengumpulkan bagian-bagian tubuh para korban perang untuk kemudian dibawa pulang sebagai bukti kemenangan Jepang.Â
Pada tahun 1970-an, Presiden Korea Selatan, Park Chung Hee, pernah meminta agar monumen itu diratakan atau dipindahkan ke Korea, namun Pemerintah Jepang tidak mengabulkan karena monumen itu sudah dianggap sebagai situs sejarah meskipun kurang dikenal.Â
Bagi rakyat Jepang, Mimizuka merupakan simbol sejarah kelam yang dianggap memalukan karena melambangkan kekejaman Tentara Jepang. Sejarah ini juga tidak banyak di ajarkan di sekolah-sekolah. Akibatnya banyak orang Jepang yang tidak mengetahui keberadaan monumen ini.Â
Saat ini Mimizuka menjadi salah satu lokasi tujuan ziarah beberapa orang Korea untuk mengenang para korban pembantaian. Monumen ini menjadi simbol penderitaan selama masa perang Jepang-Korea.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI