Mohon tunggu...
Wuryanano Raden Mas Panji
Wuryanano Raden Mas Panji Mohon Tunggu... wiraswasta -

Entrepreneur, Author, Public Speaker

Selanjutnya

Tutup

Money

RAMADHAN Bulan Produktif

14 Juli 2013   14:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:34 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13737856421239046954

Pernah dengar, nggak…. Pembicaraan atau penggerutuan yang seperti ini, "Waduh… ini kan puasa, masak harus kerja seperti biasanya ya…""Busyet dah si Boss, masak bulan puasa gini, kok ya teganya menyuruh gua kerja lembur…""Wah…aku sedang puasa nih, nanti kerjaan tambahan ku ini bisa bikin puasa ku jadi batal…karena harus berbuka sebelum waktunya…" "Bisa dosa lho, kalau si Boss memaksa pegawainya untuk kerja lembur, kan ini bulan puasa…""Hormati doong…orang yang lagi puasa, masak harus kerja lembur sih…" Dan masih banyak lagi perkataan "gerutuan" semacam contoh tadi. Nah, tentunya Anda pernah mendengar, atau bahkan sering mendengar kalimat-kalimat menggerutu seperti itu. Dan, maaf sebelumnya…memang boleh dikata kalimat menggerutu semacam itu, hanya terjadi di lingkungan para pegawai / karyawan perusahaan. Dengan kata lain, pada umumnya hanya para pegawai / karyawan yang punya kebiasaan menggerutu semacam itu, di saat kerja, apalagi pada bulan puasa begini…bukan entrepreneur atau pengusaha nya. Hehehe…mohon maaf ya bagi Anda yang masih berstatus pegawai, tapi semoga itu tidak terjadi pada diri Anda. Semoga Anda tetap bersemangat kerja dan PASSION di bulan puasa ini. Apalagi jika Anda sering mampir dan mau membaca tulisan di Blog Saya ini…hehehe…, insyaAllah Anda akan selalu bersemangat ceria dengan PASSION di sepanjang hari-hari Anda. Menurut Ulama Shalih di jaman Tabi’in, yaitu Fudhail bin Iyadh, bahwa terlalu banyak bicara merupakan salah satu sifat yang akan mengotorkan hati. Sikap itu juga pada gilirannya akan menjadi salah satu indikasi kemunafikan, jika yang dibicarakan menjadi lebih banyak dari amal (tindakan) yang dilakukan. "Orang mukmin sedikit bicara, dan lebih banyak bekerja, sedangkan orang munafik…lebih banyak bicara, tapi sedikit bekerja." Sebagai entrepreneur, saya juga tetap memberlakukan jam kerja di perusahaan seperti biasanya, meskipun saat ini bulan puasa. Tidak ada alasan untuk membatasi aktivitas kerja, apalagi mengurangi beban kerja, meskipun di bulan puasa. Tetap bekerja seperti biasa. BULAN PUASA adalah BULAN BEKERJA, BULAN PRODUKTIF. Bulan Puasa bukanlah alasan untuk lebih mengakomodasi sikap bermalasan, bukan pula untuk dalih mengurangi beban kerjaan yang memang seharusnya diselesaikan pada saatnya. Justru sesungguhnya, menurut yang saya pahami, pada bulan Puasa Ramadhan begini, apapun yang kita lakukan secara baik dan positif, maka kita akan memperoleh ganjaran pahala berlipat ganda dari ALLAH SWT. Dan, sebaliknya, apapun yang kita lakukan secara negatif, misalnya dengan jalan bermalas-malasan, sengaja mengurangi beban kerja yang menjadi tanggung jawab kita, maka…itupun akan memperoleh ganjaran “warning” dari ALLAH. ALLAH kan memang tidak menyukai orang yang bermalas-malasan… seperti firman-NYA di dalam Al-Qur’an, Surat Al-Jumu’ah, ayat 10: "Dan apabilah telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah. Dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya, supaya kamu beruntung." PUASA merupakan suatu bentuk kesabaran dalam mentaati ALLAH, juga sabar terhadap takdir ALLAH. "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah, yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar 39: 10) Ya Allah, jadikanlah pahatan jejak Ramadhan yang kami lalui ini, sungguh melekat manis di hati kami. Agar kami lebih bertaqwa kepada-MU, dan menjadi insan yang sabar dalam mentaati-MU, dan dalam takdir-MU. Ya Allah, ampunilah dosa kedua orang tua kami, sayangilah mereka. Berkahilah muslimin dan muslimat di seluruh dunia…Ya Allah… Amiin… Salam Luar Biasa Prima! Wuryanano Twitter: @Wuryanano Website: Portal Bisnis


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun