Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membaca Riwayat Kemultibudayaan Indonesia dari Jejak Kota dan Makam-makam Kunonya

27 Juni 2021   22:51 Diperbarui: 29 Juni 2021   15:54 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Membaca Riwayat Kemultibudayan Indonesia dari Jejak makam-makam kunonya. Foro makam kuno china berusia ratusan tahun. | Sumber: Tribun Manado

Makam kuno Islam dengan ciri budaya lokal Nusantara, bahkan menjadi ciri kebanyakan atau yang umum kita jumpai. 

Raja dan sultan-sultan masa pemerintahan Islam, pada umumnya makam kunonya menunjukkan ciri Islam yang berpaut dengan latar budaya lokal nusantara.

Sebaran-sebaram makam kuno Islam, memberi informasi tentang anasir pengaruh Islam masuk di Nusantara, tanpa meninggalkan ciri budaya lokalnya. 

Selain makam-makam kuno Islam, juga banyak kita jumpai makam-makam kuno Eropa dan makam kuno Tionghoa, yang dikenal dengan Bong pai. 

Sebaran makam-makam kuno Islam, Eropa dan Tionghoa, membuktikan wilayah nusantara ini menjadi episentrum dunia.

Tempat bertemunya banyak budaya, yang berpadu dan berpaut dengan latar budaya lokal nusantara. 

Setiap makam kuno memiliki cirinya, sebagaimana budaya yang melatarinya. Makam kuno Islam, makam kuno Eropa dan makam kuno Tionghoa, memiliki ciri budaya pembentuknya. 

Wajah kemultibudayaan nusantara, dalam kacamata material budaya atau arkeologi, dapat dilihat dari sebaran dan bentuk-bentuk makam kunonya, baik itu makam kuno Islam, makan kuno Eropa maupun makam kuno Tionghoa. 

Keberadaan makam-makam kuno yang berbeda latar budaya itu, juga dapat untuk meneropong bagian perkembangan permukiman masa lampau. 

Ada kampung Arab, ada kampung Cina juga jejak kota yang dibangun kolonial Eropa dan sebagainya. 

Keberadaan permukiman-permukiman multi etnis dengan bukti-bukti makam-makam kuno yang ditinggalkan, menjadi tanda riwayat kemultibudayaan di Nusantara ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun